Jelajah Jakarta Empat Jam (Saja)? Lakukan Empat Hal Ini

"Ajak aku ke tempat wisata Jakarta dong."
"Di Jakarta tempat yang bagus mana aja sih?"

Sejak duduk di bangku akhir SMA, aku mempredikati diriku sebagai seorang backpacker.

Tak hanya gemar melangkahi buana me berbagi daerahmu, akupun sering sekali  dikunjungi teman-teman dari daerah: Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan lain-lain. Dan.. Percakapan di atas sering banget terjadi tapi aku selalu bingung menjawabnya. Hmm.. selain Monas, Ancol, TMII, Ragunan, apalagi sih wisata di Jakarta?

Malu dan bingung rasanya aku sebagai warga Jakarta yang sudah lahir dan besar disini. Untungnya kebingungan tereduksi saat aku berkesempatan mengikuti #ISBTrip jelajah Jakarta hari ini. Acara ini diselenggarakan oleh komunitas Indonesian Social Blogpreneur pukul 08.30 pagi higga 12.30 siang. Ternyata BANYAK gaesss wisata di Jakarta yang masih "tersembunyi"! 

Apa aja sih yang kami lakukan selama empat jam itu?

Menjelajahi Pelabuhan Sunda Kelapa

Pukul 08.00 kami bertemu di meeting point di Kota Tua. Tak menunggu lama, perjalanan dimulai dengan menjelajahi pelabuhan Sunda Kelapa.

Pukul 08.30 kami mengawali dengan penjelasan seputar sejarah pelabuhan oleh mba Ira Lathief, travel blogger sekaligus founder @wisatakreatifjakarta. Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan terbesar di Asia Tenggara pada masa itu. Banyak para pedagang hilir mudik mengirimkan dagangannya.

Mbak Ira memberikan penjelasan
(sumber: dokumen pribadi)

Hingga detik ini, pelabuhan Sunda Kelapa masih  aktif melakukan pelayaran kapal untuk mengirimkan barang me berbagi daerah di Indonesia. Tampak begitu banyak truk hilir mudik dan kapal-kapal besar menepi.

Berfoto di depan peti kemas
(sumber: dokumen pribadi)

Berfoto di depan kapal aktif
(sumber: dokumen pribadi)

Bersama teman-teman Blogger ISB
(sumber: ISB)

Pukul 09.45 WIB kami melanjutkan perjalanan ke Museum Syahbandar yang bisa ditempuh berjalan kaki selama 5 hingga 10 menit saja.

Menelusuri Jejak Sejarah Menara Syahbandar

Museum Syahbandar
(sumber: dokumen pribadi)

Pukul 10.00 WIB kami tiba di lokasi selanjutnya. Menara Syahbandar merupakan bangun berbentuk menara, terdiri dari lima lantai. Lantai paling atas berisi informasi seputar menara. Kita juga bisa menikmati pemandangan Jakarta dari atas sana.

Dahulu menara ini berfungsi sebagai menara pemantau bagi kapal-kapal yang keluar-masuk  Pelabuhan Sunda Kelapa. Tak hanya itu, menara ini juga tempat pengumpulan pajak barang-barang yang dibongkar di pelabuhan.

Menara Syahbandar sudah mengalami rekonstruksi pada masa pemerintah Ali Sadikin. Bangunan ini tidak begitu luas sehingga tak perlu waktu lama berburu konten.

Menengok Sejarah Museum Bahari

Salah Satu bangunan Museum Bahari
(sumber: dokumen pribadi)

Puas menelusuri Museum Syahbandar, perjalanan berlanjut ke Museum Bahari yang terletak kurang lebih 200meter dari Syahbandar. Pukul 10.30 kami tiba di lokasi. Bangunan khas Belanda-nya membuat kami berlama-lama berfoto disini sebelum akhirnya diajak mba Ira menengok sejarah museum di lantai 2.

Instagramable kan?
(sumber: dokumen pribadi)

Museum Bahari merupakan gudangnya rempah semasa pemerintah Belanda. Di lantai 2 terdapat ruang diorama yang berisi patung para pemimpin dan tokoh zaman Belanda sepertinya Laksamana Chengho, Ibnu Batuta, dan lain-lain. Tak hanya itu, ada pula ruang penyimpanan rempah dengan rempah asli yang tersaji.

Wah, makin bangga dengan Indonesia yang kaya alamnya.

Belajar Ngejamu di Acaraki Cafe

Lelah menjelajah, saatnya ngadem sambil ngo.. ups, ngejamu. Yap, kali ini kita diajak ngejamu di Acaraki Jamu  Café yang terletak di kawasan Kota Tua. Hanya 10 menit berkendara dari Museum Bahari, kita sudah tiba di lokasi. Pukul 11.15 acara ngejamu pun dimulai.

Menurut Pak Jony, pemilik Acaraki, kata jamu  berasal dari kata jampi dan husodo yang artinya obat kesehatan. Sedangkan acaraki merujuk pada peramu jamu. Para penikmat jamu ulung umumnya membuat racikan jamu sendiri, karenanya membuat jamu membutuhkan ilmu takaran sesuai "perasaan".

Sharing session yang sungguh insightful!
(sumber: dokumen pribadi)

Setelah sharing session, kami diajak membuat jamu dengan alat dan bahan yang disediakan. Ada beras hitam roasted & unroasted serta beras putih roasted/unroasted. Rasanya sungguh unik!

Aku meracik jamu
(sumber: dokumen pribadi)

Menu yang disediakan bukan sekadar jamu original namun juga jamu yang sudah dikombinasikan dengan pelengkap, sepertinya

• SARIANTI(kunyit asem, creamer)
• BARESKRIM (es krim, beras kencur)
• JAMAN BATU (jahe, madu, lemon)
• dan lain-lain.

Sambil menikmati makan siang, kami asyik menikmati jamu yang disajikan. Aku sendiri prsan BARESKRIM. Sebagai pecinta es krim, ingin tahu dong bagaimana rasa jamu dicampur es krim?

BARESKRIM
(sumber: dokumen pribadi)

Hasilnya? ENAK BANGET. Ups, maaf, capslock jebol. Hehe.

Perut kenyang, saatnya fokus menyinak sharing session dari mba Ira Lathief seputar penulisan konten sejarah di blog. Beberapa point yang kudapat antara lain:

💙Jangan hanya fokus menyaksikan data angka, olahlah sedemikian rupa

💙Ceritakan seputar sejarah tempat, bukan sekadar perasaan ketika berkunjung

💙Buatlah judul yange menarik atau click bait

💙Carilah momentum untuk membagikannya tulisan, misal saat liburan sekolah.

Mba Ira memberikan materi
(sumber: dokumen pribadi)

Pukul 12.30 acarapun ditutup. Yap, kurang lebih empat jam saja kami mengabaikan waktu untuk empat kegiatan di atas.

Cuma punya waktu empat jam jelajah Jakarta? Coba lakukan ke-empat hal di atas ya, guys!

Sebelumnya Menjelajah, Jangan Lupa Berbekal

Berburu konten untuk blog dan foto-foto keren nan unik di perjalanan kali ini, tentunya perlu persiapan sebagai berikut:

1. Masker Nexcare Indonesia 
For your information, debu di pelabuhan banyak banget, karena truk-truk terus hilir mudik. Masker Nexcare ngebantu bamget untuk melindungi dari debu-debu itu. No worries, ada varian Daily Hijab Mask yang tinggal masukkan ke kepala. Varian lainnya yaitu Daily Kids Mask dan Daily Mask.

Masker Nexcare memiliki 3 lapis filter dan tambahan lapisan filter karbon aktif untuk Varian Nexcare™ Ekstra Carbon Mask.

Respirator KN95 Air Pollution & Haze, dengan filter Elektrostatis pada masker Nexcare, melindungi dari asap dan polusi tinggi. 95% efektif menyaring partikel berukuran hingga 2.5 mikron.

2. Air mineral Aqua
Tahu 'kan, betapa pamasnya cuaca ibukota? Rasanya haus terus. Air mineral Aqua ngebantu banget menghilangkan dahaga dalam sekejap. Airnya dari mata air alami. Kemasanya pun sangat mudah dibawa-bawa. Aqua merupakan merek dari Danone yang merupakan perusahaan multinternasional yang memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman.

3. Cemilan
Yang namanya berperjalanan tentu ada rasa lelah dan lapar. Ngga ada salahnya sedia cemilan.

4. Kamera dan charger/power bank
Sesuai dengan tujuannya: berburu konten dan foto, tentunya kamera plus baterai ataupun smartphone dengan powerbank harus ready juga.

5. Uang tunai

Kalimat penutup yang jleb banget dari Alm Rendra, kurang lebih begini:

"Percuma kamu sekolah tinggi-tinggi di luar, jika kamu merasa asing di kotamu."

Terimakasih, Indonesian Social Blogpreneur💙

Jadi, kapan kita kemana (lagi)?