Cerita Di Balik Ibu Ibukota Awards: Aku Terenyuh, Tergugah, Terinspirasi



Jika di dunia ini ada orang yang tahu jalan hidupnya ke depan, rasanya pengen aku ajak ngopi-ngopi. Ngga usah banyak-banyak, satu orang saja yang punya kemampuan itu. Ngga usah jauh-jauh, jalan hidupnya besok hari saja?

Well, kita semua pasti sepakat kalau jalan hidup adalah rahasiaNya. Tentang apa yang kita alami besok, satu name berikutnya bahkan satu menit berikutnya.

TIDAK ADA satu orangpun makhlukNya yang punya kemampuan seperti yang aku bilang di atas. Setiap kejadian yang kita alami bisa jadi di luar rencana atau prediksi.  Kita, makhlukNya, hanya bisa BERENCANA & MEMPREDIKSI. Eh, setuju, kan?

Tapi yang jelas, bagiku sendiri, pada setiap kejadian Allah selalu menitipkan hikmah. Termasuk jalan hidup yang baru-baru ini kualami.

Semoga kalian para pembaca, juga bisa menyerap hikmah ya! :)


Walau Kalah, Tapi Tetap Punya Hikmah
"Guys, yang suka nulis. Coba deh ikutan." tulis salah seorang temanku di WAG angkatan.
Aku yang kebetulan lagi online, baca tulisan 'yang suka nulis' merasa terpanggil😂 Ternyata linknya mengarah ke postingan @ibu.ibukota. Isinya lomba menulis. 

Wait.. Ibu Ibukota? Apaan tuh?

Setelah ngepoin satu dua menit. Aku ambil kesimpulan. Ini ajang apresiasi wanita di Jakarta yang digagas Pak Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. Asumsi awalku.

Tanpa tedeng aling-aling langsung aku daftar lombanya. Singkat cerita, beberapa hari kemudian aku diemail, isinya nama nominator dan  jadwal wawancara. Aku kebagian mewawancarai Bu Ellysa Agustina (nominator bidang pendidikan anak usia dini). 

Yap, prosedur lombanya adalah, kita daftar, diseleksi peserta lomba terpilih dan jadwal beserta nama narasumber nominator. Baru deh kita wawancara narasumber terpilih untuk kemudian kisahnya kita angkat ke blog/media online peserta.

Tujuan lomba ini adalah mempublikasikan aksi hidup baik para nominator. Mereka memang orang-orang yang bekerja dalam sunyi, belum pernah dipublikasi (masif). Ah, cakep banget deh idenya, Bu Fery! 

Iya, Bu Fery, seiring berjalannya waktu barulah aku tahu Ibu Ibukota adalah gagasannya Ibu Gubernur, Bu Fery. 🙆


Minggu, 1 Desember 2019 diadakan Pasar RaiA Ibu Ibukota yang menampilkan karya para nominator khususnya bidang kerajinan. Bersamaan juga dengan pengumuman lomba. Karena trip ke Solo batal, aku memutuskan untuk datang.

Deg-deg-an. Asli. Berharap menang? Lebih tepatnya sih berdoa diberikan yang terbaik, hehe. Hingga ternyata diumumkan bahwa aku... Belum berhasil, iya, kalah. 😂

By the way, saat itu hadir Bu Fery. Aku jadi ingat lebaran 2017 sempat silaturahim ke rumah beliau dan foto bareng.
Aku-Bu Fery-Pak Anies-Suami
(sumber: dokumentasi pribadi)
Oh ya, saat pernikahan kami dulu Pak Anies dan Bu Fery juga mengirim karangan bunga. ❤ Semua karenanya status suami sebagai alumni pengajar muda Indonesia Mengajar, gerakan yang diinisiasi Pak Anies.
#VISYANDI & Karangan Bunga
(sumber: dokumentasi pribadi)


Aku ngga mau sia-sia datang, aku kasihlah buku Bunda Sarjana Rumah Tangga  ke beliau sambil bertegur sapa  Dan beliau seantusias itu. :')
Aku & Bu Fery Farhati bersama Buku Bunda Sarjana Rumah Tangga
(sumber: dokumentasi pribadi)

Setelah perisitiwa itu, aku mendapati info terbaru di IGs Ibu Ibukota. Perekrutan relawan Ibu Ibukota Awards.

Kembali Ke Dunia Relawan
Dunia sosial atau dunia kerelawanan (volunteerism) adalah salah satu passionku sejak duduk di bangku kuliah. Ini juga yg menyatukan aku dengan suami yang merupakan alumni pengajar muda Indonesia Mengajar. Pengalaman di dunia sosial sungguh tak terlupakan. Terakhir, tahun 2016 tepat dua bulan sebelum menikah, aku jadi volunteer di Gerakan Banten Mengajar, dua hari stay di pelosoknya pelosok Banten. 

Kemudian saat nikah semua berubah! Aku harus say 'see you'  ke dunia itu, lantaran posisi hamil, mabuk berat sampai punya baby sambil ngurus skripsi. Aku bilang see you bukan say goodbye karena aku percaya masa itu akan datang lagi....

Allah menjawabnya..

Melihat info perekrutan relawan Ibu Ibukota, aku merasa ini jalanku. Tapi ternyata aku maju mundur. Apalagi alasannya kalau bukan memikurkan anak. Pasalnya di hari H para relawan harus stay jam 07.00 - 19.00 WIB. :(

Setelah rembukan dengan suami, doi bilang..
"Kalau itu bisa membuatmu berkembang, lakukan aja. Aku jaga Icham."
Duuh, so relief!

Submitted. Ternyata yang daftar ratusan eiy, update dari Instagram.

Dua hari kemudian aku dinyatakan menjadi satu dari 20 relawan terpilih lainnya. Alhamdulillah. What a chance! Berada di bawah komando Bu Fery, istri Pak Anies. For your information, PakPanies adalah salah satu sumber inspirasiku terjun ke dunia volunteerism sejak 2013.
"Relawan tak dibayar bukan karena tak berarti."

Selasa (17/12) kami diundang briefing ke Rumah Dinas Gubernur. Selama 22 tahun hidup di Ibukota, baru kali ini aku main ke Rumah Gubernur 😁
Foto Bersama Pasca Briefing
(sumber: dokumen panitia)

Bertemu dengan relawan lainnya, yang juga masih single semua (kecuali aku dan Ibu Maryam, dosen Poltekkes), bikin aku on fire lagi!

Jadi tugas para relawan adalah menjadi Liasion Officer (pendamping) ke-20 nominator. Dan akue kedapatan menjadi LO Ibu Ellysa. Yes, beliau yang tempo hari ku wawancarai. Masya Allah ketemu lagi!

Jarak briefing ke acara puncak hanya tiga hari. Tugas pertama kami adalah menjalin komunikasi dengan ibu nominator yang kami dampingi dan tugas selipan lainnya (memastikan kendaraan menuju lokasi acara, menjemput nominator di kediaman mereka). Intinya menjadi penghubung tim panitia utama dengan nominator.

Pentingnya Apresiasi
Berangkat dari pengalaman semasa kuliah betapa kumenyadari budaya apresiasi amatlah penting. Sampai-sampai saat diamanahi sebagai Kepala Department Sains & Pendidikan BEM FMIPA, aku menginisiasi ajang apresiasi mahasiswa MIPA 😁

Ah pokoknya se-excited itu aku. Begitupun ketika mendengar Ibu Ibukota ini. Terlebih posisiku saat itu sudah menjadi ibu, sama seperti para nominator.

Ibu Ibukota adalah ajang apresiasi bagi para  perempuan ibukota (Jakarta) yang telah bekerja dalam sunyi, melakukan #AksiHidupBaik. Sejak bulan Juni sudah dilakukan seleksi terhadap ratusan form pendaftar yang masuk hingga terpilih 21 nominator dari 5 bidang:
  • pendidikan orangtua & anak usia dini
  • kesehatan
  • kerajinan tangan
  • lingkungan
  • pemberdayaan kesejahteraan keluarga


The Peak Moment of Ibu Ibukota Award
Acara Puncak Ibu Ibukota adalah pemberian anugerah kepada para nominator dan nominator terbaik di setiap bidangnya. Kegiatan ini diadakan di Hall Lantai 8 Senayan City, Jakarta. Hari itu, Jumat (19/12) jam 6.30 aku berangkat ke domisili Bu Ellysa di Cempaka Putih.

Singkat cerita pukul 09.00 WIB kami berangkat bersama menuju lokasi. Bu Ellysa ditemani Bu Bidah, partner sesama guru PAUD.

Pukul 10.30 WIB kami tiba. Para nominator sudah hadir di lokasi acara dan siap didandani. Kami para LO wara-wiri memenuhi kebutuhan nominator (mengajak ke ruang rias, memberikan cemilan dan lunch).
 Relawan Ibu Ibukota Pasca Acara
(sumber: dokumen pribadi)
Acra ini secara LIVE ditayangkan di DAAI TV pukul 16.00 - 17.00 WIB. Di luar hall, ada stand bazaar Dan.. pameran profil para nominator. Ahhh kisah mereka memang LUAR BIASA!

Sebelum acara dimulai, ada sesi buffet lunch. Aku dan beberapa relawan manfaatkan untuk mengobrol.
"Kakak udah semester berapa?"
"Aku udah Lulus. Udah nikah dan punya anak."
"Bohong?"
"Demi apa?!"
Dan.. mereka tampak shocked! Kayak ngga percaya gitu. Mereka mengira aku masih mahasiswa, belum nikah apalagi punya anak batita 😁 

Singkat cerita acara dimulai pukul 14.00 WIB. Diawali dengan laporan dari Ketua Panitia Ibu Ibukota Awards

Kemudian sambutan  dari Ibu Fery Farhati selaku inisiator Ibu Ibukota Awards, dilanjutkan sambutan oleh Pak Anies Baswedan.
Sambutan Pak Anies
(sumber: dokumen pribadi)

Sambutan selesai, selanjutnya pemberian  apresiasi oleh Pak Anies Baswedan. Aku lihat beberapa di antara mereka tampak terharu, termasuk Bu Ellysa. Mereka ngga pernah terpikirkan dan ngga sedikitpun berharap hari ini, tapi Allah berkehendak. Mengapresiasi dengan caraNya, lewat ajang Ibu Ibukota. By the way ini masih off air.
Pemberian Apresiasi pada 21 Nominator oleh Pak Anies Baswedan
(sumber: dokumen pribadi)

Saat on air pun tiba. Diawali dengan rampak gendang, dilanjutkan sambutan oleh Bu Fery. Kemudian diumumkanlah nominator terbaik dari setiap bidang oleh

Penghargaan bidang pendidikan anak usia dini diberikan pada Ibu Hadiana. Beliau mendirikan PAUD, pernah lolos seleksi CPNS  tapi gelar itu beliau kembalikan ke negara. Beliau lebih memilih membangun kembali PAUD nya. Murid-murid yang ingin bersekolah disini diperbolehkan membayar dengan plastik atau tutup botol bekas yang nantinya diolah oleh beliau menjadi media pembelajaran anak.

Penghargaan bidang kesehatan diterima oleh Ibu Margareta Sofyan. Beliau aktif menggalakkan pentingnya kesehatan dan mengurus administrasinya bagi warga sekitar Rawasari. Meskipun berkali-kali ditolak dan dihujat beliau tetap memperjuangkan. Bahkan beliau juga pernah turun langsung ke lokalisasi.

Penghargaan bidang lingkungan diberikan pada Ibu Sere Rohana Napitupulu. Beliau mengajak para warga sekitar memanfaatkan sampah plastik dengan turut mengajak mengurangi penggunaanya.
Ibu Sere Menerima Penghargaan
(sumber: dokumen pribadi)

Penghargaan bidang kerajinan diberikan pada Ibu Tati Leliana Purba. Beliau adalah seorang guru kerajinan tangan di sebuah SLBN. Dengan niat "Anak-anak saya harus punga keterampilan. Mereka, walaupun memiliki keterbatasan fisik tapi juga bisa berkarya." menghangatkan sekolahnya menjadi SLBN terbaik nasional.
Ibu Tati Menerima Penghargaan
(sumber: dokumen pribadi)
Penghargaan bidang pemberdayaan keluarga diberikan pada Ibu Hartuti. Beliau adalah nominator terjauh, berasal dari pulau Sabira Kepulauan Seribu. Meskipun kini fisiknya terbatas (menggunakan kursi roda) tapi beliau punya andil besar terhadap pemberdayaan keluarga di Pulau Sabira yang dulunya masih amat sepi hingga kini lebih ramai.
Ibu Hartuti Menerima Penghargaan
(sumber: dokumentasi relawan)

Mereka hebat, baik yang menerima penghargaan terbaik, maupun tidak. Aku tidak melihat dari situ, melainkan kerja-kerja mereka bagi masyarakat, bagi Ibukota DKI Jakarta. 

Suasana haru makin menjadi ketika Alika Islamadina melantunkan cover song Ibu Ibukota. Liriknya... Ngena BANGET!

Menonton video behind the scene kerja kerja mereka sungguh buatku... Terenyuh, tergugah, terinspirasi...

Aku terenyuh dengan kisah-kisah perjuangan mereka yg tak mudah, demi melakukan #AksiHidupBaik.

Aku terinspirasi dengan kerja-kerja mereka dalam sunyi, tanpa mengharap publikasi namun patut diapresiasi.

Aku tergugah untuk juga mulai kenbali melakukan #AksiHidupBaik versiku yang sempat tertunda karena beragam alasan. 

Acara ditutup dengan duet antara Alika & Rio Febrian menggantikan lagu khasnya Jakarta, Gang Kelinci.

Terimakasih, kalian para Ibu Ibukota. Aku.. Speechless...
Para Nominator
(sumber: dokumen pribadi)

Terimakasih atas kesempatan, ilmu dan pengalamannya, Bu Fery, tim Ibu Ibukota, para nominator dan teman-teman relawan lainnya.

The Girls n Mrs Fery Farhati
(sumber: dokumen relawan)

Sungguh.. mengenal akun Instagram Ibu Ibukota, mengikuti lomba menulisnya, mewawancarai nominator, bergabung menjadi relawan, ikut menyaksikan Puncak acara Ibu Ibukota Awards adalah jalan hidup yang ngga pernah aku duga sebelumnya tapi memberiku banyak pembelajaran.

Juga takdir dipertemukan dengan Bu Fery dan Pak Anies dalam beberapa kesempatan sejak 2016 adalah takdir dari Allah yang tak terduga. Barangkali ke depannya bisa jadi aku jadi Ibu Wagub atau bahkan Ibu Gubernur 😂


  • 2016 dapat karangan bunga pernikahan.
  • 2017 berkunjung ke rumah Pak Anies, bertegur sapa & foto bareng.
  • 1 Desember2019 bertemu Bu Fery di acara Ibu Ibukota.
  • 7 Desember bertemu & tegur sapae dengan Pak Anies-Bu Fery di pernikahan alumni IM. 
  • 19 Desember beetemu Bu Fery di Puncak acara Ibu Ibukota. 💙

Beberapa hari Sebelum Terpilih Jadi Relawan Aku dan Suami  Bertemu Pak Anies & Bu Fery
(sumber: dokumen pribadi


Ya. Aku belajar banyak, banyak belajar! Meskipun status sudah menjadi istri dan ibu tapi semangat tak pernah henti, demi menuntut pengalaman & ilmu.

Ibu Ibukota, LUAR BIASA!
(sumber: dokumen pribadi)

59 komentar:

  1. Ooh ini yg sempat disiarkan di DAAI tv ya. Programnya bagus nih, kadang kita lupa mengapresiasi hal-hal keci. Dgn begini mereka yang bekerja dlm kesunyian, jauh dr publikasi pads akhirnya dpt terekspose dan menjadi inspirasi bagi ibu lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah nonton Mbak? Iyah betul Mbak, sumber inspirasi banget

      Hapus
  2. Iya bener mbak, apresiasi memang sangat perlu untuk memotivasi orang baik makin berlomba berbuat baik. Aku sempet diceritakan mengenai event ibu ibukota award sama kerabat. Bagus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah gaungnya sudah amkin terdengar :')

      Hapus
  3. Keren...jadi flashback again... "berlinang" lagi deh.
    See y

    BalasHapus
  4. Masyaallah terharu membaca nya.. saya pribadi sebagai nominator bidang kerajinan tak berhenti airmata mengalir ketika melihat setiap nominator di layar besar.. saya yg belum banyak berbuat di bandingkan dgn nominator lainnya sangat merasa bersyukur berada di antara mereka makin menguatkan hati untk terus bisa berbagi seperti bu hartuti yg sdh usia lanjut masih terus berjuang berbagi tanpa pamrih .. terima ksh untk semua teman2 relawan yg sdh mendampingi kami semua para nominator.. ������������ salam kenal mba cantik saya bu chevie mawarti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah barakallah yah Bu. By Chevie juga menginspirasi sekallii. Terimakasih kembali Bu dan salam kenal :)

      Hapus
  5. MasyaAllaahh..keren mba visyaaaaa..menginspirasi sekalii mba visyaaaa ��

    BalasHapus
  6. Duh,.. program kece inimah. Banyak banget pembelajaran pasti ya mbak!
    ikut mendo'akan.. Semoga beneran bisa jadi Ibu wagub atau ibu gubernur ^^
    Aamiin.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi aamiin
      Makasiiih Mbak Bonit

      Hapus
    2. Suaminya pengertian banget ya mba. Salute.
      Mba juga luar biasa kompeten ikut jadi lo salah satu ibu nya ibu kota.
      Acara ini pun keren banget.

      Hapus
  7. MasyaAllah, aku terharu bacanya, dan sangat mendukung sekali gerakan ini. Semoga suatu saat nanti aku juga bisa berkontribusi yang terbaik untuk Negera dan juga orang sekitar. Aku suka banget gerakan Pak Anis dan Bu Anis ini, keren-keren.

    BalasHapus
  8. Tidak masalah mbak bila kalah, namun begitu telah berusaha maksimal dan bisa menjadi pelecut bila di kemudian hari mengikuti lomba kembali.

    Semoga event ibukota awards ini bisa menjadi agenda tahunan dan menginspirasi siapapun untuk berbuat lebih baik

    BalasHapus
  9. Keren banget Mbak alumni Indonesia Mengajar, sungguh dedikasinya luar biasa untuk kemanusiaan. Penting sekali mengapresiasi pihak-pihak yang sudah bekerja dalam diam demi hajat hidup orang banyak, bravo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suamiku yang alumni IM Mbak hihi. Betuuul penting :)

      Hapus
  10. masyaAllah Tabarakkalah, inspiratif bgt kamu mba, semoga sehat selalu sekeluarga dan tetap terus menjadi sosok yang selalu membantu orang lain menjadi lebih baik, aamiin

    BalasHapus
  11. Dari dulu aku suka banget dengan ide Indonesia Mengajar. Keren banget nih projectnya.

    BalasHapus
  12. Keren banget mba meski belum menang dan aku baru tahu loh ada program begini emang penitng ya apresiasi karena memotivasi juga :)

    BalasHapus
  13. Ceritanya inspiratif mbakk..
    Keren ya alumni indonesia mengajar..
    Aku dulu daftar tapi nggak lolos, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suamiku Mbaak bukan aku XD aku malah ngga sempet daftar karena nikah Sebelum Lulus haha

      Hapus
  14. Emang kak waktu aki voluentering ke thailand walaupun setengah perjalaanaanq dibayar pake uangku sendiri, tapi aku dapat banyak banget pengalaman berharga yg ga bisa dibayar pake uang dan itu amazed banget. Aku bisa bantuiin org thailand bantuuin bangun2 masjid mereka yg roboh dan savage the children. Wuah pokoknya ga nyagka kalau aku dapat kesempatan sehebat itu. Semoga aku bisa ikut lagi voluntering ke berbagai pelosok daerah. Kadang kala kita butuh meninggalkan zona nyaman dan menengok hal yg belum kita alami.

    BalasHapus
  15. Wah keren banget ya para pemenang Ibu ibukota ini.. mereka sungguh pantas atas semua kerja keras dalam keheningan.. selamat Kak Visya karena jadi L.O acara ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Kak. Senang banget bisa turut terlibat 💙

      Hapus
  16. Selalu salut dengan orang yang bergerak menjadi relawan seperti mbak Visya, kerennya MasyaAllah :) Gagasan Ibu Ibukota dan rangkaian acaranya bener-bener memotivasi banget ya mbak, kalau untuk membuat perubahan ga harus besar, bisa dari hal sederhana tapi bermanfaat untuk sekitar. Semoga semakin banyak (termasuk aku) yang terinspirasi dari Ibu Ibukota 💙

    BalasHapus
  17. Pak Anies dan istri ternyata orang yang humble ya, aku selama ini cuma lihat di TV aja, hehe. Btw, keren banget sama orang2 yang ikut kegiatan volunteer kaya gini, aku dari dulu pengen juga deh jadi volunteer, tapi masih belum yakin sepenuhnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah akan ada waktunya Mbaak. Barakallah. :)

      Hapus
  18. Setiap kejadian memang selalu ada hikmah yang Allah berikan, hanya terkadang kita kurang sabar aja.

    BalasHapus
  19. wah pengalaman menarik ya... nggak apa apa nggak menang.. tapi ilmu yang didapat kan sungguh banyak,... moga next bisa menang... eehh ikut acara ini cuman bisa sekali ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga tahun depan ada lagi dan aku bisa jadi LO lagi hehe

      Hapus
  20. Kayaknya seru banget nih mbak, pasti asik punya pengalaman seperti ini. Aku pengen banget dapet pengalaman macem ini tapi aku orangnya kurang aktif😭

    BalasHapus
  21. Masyaallah aku kok terharu ya kak hehe. Gapapa insyaallah semua dibales nya pake kebaikkan ya kak dan lelahnya menjadi lillah. Aamiin

    BalasHapus
  22. wah keren banget terharu aku bacanya mba, aku mendukung banget mba. Emang keren ya alumni Indoneia Mengajar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beruntung Dapat suami alumni IM dan bertemu Pak Anies Penggerak IM. Bahagiaa

      Hapus
  23. Penghargaan yang diberikan bagus2 banget deh moms ..sangat menginspirasi sekali buat kita semua

    BalasHapus
  24. Sempet bingung apa itu 'ibu ibu kota.?'

    Ehhhh... ternyata sudah dijelaskan. Jadi yang belum baca sampai tunai, jangan kemana2

    BalasHapus
  25. MashaAllah mba, senengnya bs terlibat di acara inspiratif seperti ini. Pasti semakin menambah kekuatan untuk berperan dari dalam rumah ya mba :) Beruntung sekali bs foto sama pak Anies karena suaminya dulu bagian IM :) Sukses selalu ya mba, keren udah bikin buku solo nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Mbak. Nikmat yang tak bisa didustakan :')

      Hapus
  26. Seru banget yaaa bisa volunteer di salah satu acara besar di ibu kota. Semoga bisa melahirkan ibu ibukota lain yang menginspirasi.

    BalasHapus
  27. Pertama liat info event ini dari IG byputi. Masyaallah segitunya mengapresiasi kaum Ibu2.

    BalasHapus
  28. Kalau bicara volunteer apalagi sebagai Pengajar Muda pasti tidak lepas dari sosok pak Anies. Bener-bener bukan suatu kebetulan belakan ya Mbak dipertemukan beberapaka kali dengan sosok suami inspirasi seperti Pak Anies dan istrinya. Apalagi bisa menyaksikan langsung pagelaran Ibu Ibukota Awards. Tentunya itu jadi pengalaman yang berkesan.

    BalasHapus
  29. Aku yg bacanya ikut terharu. Keren karena mereka2 ini perempuan, yang mana banyak mitos kalau perempuan itu 'pendek langkah' ga kaya laki2. Aku jadi terinspirasi sama mereka..

    BalasHapus