Peer to Peer Lending, Alternatif Investasi Untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan di Indonesia

p2p lending


Uang. Bukan sekadar kertas berlogo dan bertuliskan nominal. Bukan pula sekadar alat tukar. Lebih dari itu, uang bisa jadi sebuah indikator. Bukan, bukan indikator si A kaya dan si B miskin. Uang menjadi indikator beberapa hal seperti pendapatan per kapita negara hingga tingkat inklusi keuangan.

Tunggu... Inklusi keuangan, apa itu?


Inklusi Keuangan dan Investasi
Bulan Oktober lalu diperingati sebagai Bulan Inklusi Keuangan. Beberapa orang masih salah persepsi antara inklusi keuangan dan literasi keuangan. Padahal keduanya jelas berbeda. Inklusi keuangan  adalah sebuah kondisi dimana setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas, tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Di Indonesia, kelompok masyarakat yang diprioritaskan untuk mendapat akses keuangan adalah masyarakat berpenghasilan rendah,  pelaku UMKM, pekerja migran, wanita, disabilitas, anak terlantar, lansia, penduduk daerah tertinggal, serta pelajar dan pemuda.

Sedangkan literasi keuangan merupakan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Nah, berdasarkan survei akhir 2019 lalu, hasil indeks inklusi keuangan di Indonesia 76,2 persen, naik dibandingkan 3 tahun sebelumnya yang hanya 69 persen. Namun tingkat literasi keuangan tercatat baru 38 persen, mewakili 34 provinsi di RI dengan responden sebanyak 12.700 orang.

Salah satu produk keuangan yaitu investasi memiliki peluang dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Artinya semakin banyak orang berinvestasi dan semakin banyak kalangan inklusi mendapatkan manfaat dari investasi, semakin tinggi tingkat inklusi keuangan di Indonesia. Dampaknya, perputaran uangpun terus berjalan dan roda perekonomian berlangsung stabil, bahkan cenderung naik. Sungguh sebuah efek domino yang positif, bukan?

Peer to Peer (P2P) Lending Sebagai Alternatif Investasi
Salah satu kalangan inklusi yang disebutkan di atas adalah pelaku UMKM. Bicara soal UMKM, UMKM mempunyai peran penting dalam perekonomian di Indonesia. Salah satunya total kontribusi sebesar 60.3% dari total produk domestik bruto. Selain itu, UMKM juga menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dan total lapangan kerja. Pada tahun 2018 ada 64,2 juta unit UMKM di Indonesia.

Salah satu hal yang membuat UMKM bisa berjalan adalah pembiayaan untuk membuka atau mengembangkan usaha. Beberapa tahun belakangan, para UMKM mendapatkan sumber pemodalan bukan lagi dari bank semata melainkan juga P2P lending.

Peer to peer (P2P) lending adalah metode memberikan pinjaman kepada peminjam (borrower) dari pemberi pinjaman (lender) melalui perantara finance technology. Semua transaksi  di P2P lending dilakukan berbasis teknologi dan dilakukan secara daring atau online.

P2P lending mulai berkembang di Indonesia sejak 2016. P2P lending berfokus membiayai atau memodali Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).  Kehadiran P2P lending juga sebagai solusi para pelaku UMKM yang tidak lolos didanai oleh bank.

Para lender di P2P Lending ini adalah orang-orang yang menginvestasikan uangnya melalui P2P lending. Yap, P2P Lending juga merupakan salah satu produk investasi mutakhir. Seperti yang kita tahu,  investasi adalah penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh imbal balik yang lebih besar di masa depan. Dan... P2P Lending in sangat layak dipertimbangkan untuk menjadi alternatif investasi lho.

Oh ya kalau kamu belum cukup yakin, berikut beberapa alasan "mengapa P2P lending?" khususnya yang membiayai UMKM antara lain:

Berdampak Sosial
Tak dipungkiri, karena target pembiayaan adalah UMKM, P2P lending ini punya dampak sosial, tak melulu komersial. Dengan pembiayaan, UMKM bisa lebih berkembang, menyerap lebih banyak tenaga kerja dan memasarkan produk dengan lebih luas. Tak sedikit UMKM yang juga memiliki misi sosial bagi sekitar.

Bisa Diversifikasi
Diversifikasi investasi adalah penyebaran modal pada beberapa produk. Diversifikasi ini sangat penting untuk meminimalisir risiko-risiko investasi. P2P lending menawarkan banyak mitra yang bisa dibiayai sehingga memungkinkan kita melakukan diversifikasi guna keamanaan modal.

Bisa Dilakukan Secara Daring
Di era digital seperti saat ini, ditambah kondisi pandemi yang menganjurkan kita untuk mengurangi intensitas ke luar rumah, pilihan investasi secara daring sangat memudahkan. Segala aktivitas P2P lending dilakukan secara daring, bermodal smartphone & kuota data saja.

Resiko yang Terukur
Melalui credit scoring yang dilakukan pada P2P Lending membuat investor bisa mengukur besar kecilnya risiko sehingga mereka bisa memilih pendanaan yang paling sesuai dengan profil resiko mereka.

Imbal Hasil yang Menarik
Imbal hasil yang ditawarkan P2P lending termasuk fair bagi investor. Pada beberapa P2P lending, imbal hasil dapat ditarik setiap minggunya sehingga menyesuaikan kebutuhan investor.

Segmen Pasar di Sektor Riil yang Menguntungkan
Usaha produktif dan usaha konsumtif adalah dua segmen dalam P2P lending. Pada segmen usaha produktif, dana diputar kembali untuk usaha sehingga meminimalisir risiko. Hal ini tentu saja menguntungkan baik investor maupun penerima dana yaitu UMKM.

peer to peer lending
Mengapa P2P Lending?


Perlu dipahami, semua produk investasi memiliki risiko, termasuk peer to peer lending ini. Risiko paling tinggi adalah borrower gagal bayar. So, perlu diingat, bahwa berinvestasi adalah bertanggungjawab pada pilihan sendiri, sehingga harus dilakukan dengan penuh kesadaran, disertai informasi dan sesuai kebutuhan.

"Ahh takut ketipu sama yang illegal."

Berinvestasi di P2P Lending pun harus cermat. Kriteria utamanya adalah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Oh ya ada beberapa tips & hacks berinvestasi di Peer To Peer Lending, antara lain:

  • Pilih yang sudah terdaftar dan diawasi OJK
  • Gunakan uang yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingat tenornya cukup lama
  • Berinvestasilah dengan penuh kesadaran, bukan impulsif. Bagi yang sudah berkeluarga, diskusiku dengan keluarga. Bagi yang single, bisa sharing dengan teman yang sudah memulai terlebih dahulu

Amartha P2P Lending Syariah Tingkatkan Inklusi Keuangan
Amartha merupakan salah satu pioneer peer to peer lending di Indonesia. Berdiri pada tahun 2010 sebagai microfinance, Amartha memiliki misi menghubungkan pelaku usaha mikro dengan pemodal secara online. Berawal dari banyaknya pengusaha mikro yang sulit mendapatkan modal usaha akibat keterbatasan jaminan, fluktuasi pendapatan, dan ketiadaan sejarah kredit, Amartha dengan teknologi yang tepat dan semangat gotong royong menjadi penerima pinjaman yang berkualitas.

Per 9 November 2020, Amartha telah menyalurkan dana Rp2.76 Triliun bagi  559.425 pengusaha mikro dengan nilai TKB 90 sebesar 92.35%. TKB 90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara p2p lending dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam meminjam dalam jangka waktu hingga 90 hari sejak tanggal jatuh tempo.

Oh ya, Amartha merupakan peer to peer lending berbasis syariah. Eits meskipun syariah, tapi siapapun bisa mendaftar sebagai borrower (di Amartha disebut ibu mitra) juga berinvestasi sebagai pendanaan lho!

Amartha Mikro Fintek
Tampilan Landing Page Website Amartha


Tampilan Dashboard Pendana Amartha
(sumber: dokumen pribadi)



Bagaimana sih cara mulai berinvestasi di Amartha?
Membuka Akun Pendana
  1. Unduh aplikasi Amartha di Playstore. Lakukan registrasi dengan mengisi alamat email dan nomor ponsel yang belum terdaftar sebelumnya
  2. Verifikasi akun dengan mengklik link yang dikirimkan lewat email. Baca dan tanda tangani Surat Kuasa Perjanjian Akad dan Perjanjian Layanan Penyaluran Pendanaan serta lengkapi data KTP & rekening bank. 
  3. Kamu telah siap menjadi pendana di Amartha.

Melakukan Pendanaan
  1. Pilih ikon Marketplace. Disana ada banyak Ibu Mitra yang siap didanai beserta keterangannya meliputi nama, asal daerah, nominal pembiayaan (plafom), jenis usaha/pekerjaan, nominal keuntungan (margin), tenggat pembayaran (tenor) hingga status kredit. Kamu bisa memilih lebih dari satu Ibu Mitra
  2. Setelah memilih Ibu Mitra, klik Langsung Didanai jika ingin langsung checkout atau klik ikon keranjang jika ingin menambah pendanaan lainnya. 
  3. Jika klik Langsung Didanai, selanjutnya klik lakukan check out dan lunasi pembayaran. 
  4. Dalam waktu beberapa menit, Amartha akan mengkonfirmasi pembayaranmu dan dalam beberapa hari ke depan Ibu Mitra akan menerima pendanaamu.
  5. Amartha Mikro Fintek


    Amartha Mikro Fintek
    Cara Melakukan Pendanaan di Amartha

FYI, pendanaan di Amartha berkisar antara Rp 3,000,000 - Rp 7,000,000 dengan tenor 50 minggu.

Memantau Pelunasan Cicilan
Setiap pekannya, Ibu Mitra akan melakukan pembayaran. Kamu bisa mengeceknya secara berkala apakah pembayaran berjalan lancar. Kalaupun terkendala, Amartha dengan sigap akan mengabari pendana.

Pengalaman Berinvestasi di Amartha
Bermula sejak enam bulan lalu aku terjun dalam dunia investasi. Tentu sebelum praktik, aku mencari ilmu & referensi terlebih dahulu. Pilihan investasiku adalah deposito syariah dan peer to peer lending. Untuk P2P lending, setelah mencari beragam info, pilihanku jatuh pada Amartha. Alasan utamanya karena berbasis syariah, sesuai prinsipku dalam hal perbankan & investasi.

Oh ya aku memanfaatkan promo asuransi 100% yang saat itu sedang berlangsung. Artinya ketika terdapat kemungkinan gagal bayar, uangku akan kembali hingga 100%. Ternyata Amartha telah bekerjasama dengan Perusahaan Penjaminan Kredit Jamkrindo dan Asuransi Jiwa untuk mitra untuk meminimalisir risiko pendanaan.

Akhirnya aku memilih mendanai Ibu Supianingsih sebesar Rp 4,500,000 dengan margin 500,000 dan tenor 50 minggu. Karena ini pendanaan pertama, aku menggunakan kode voucher potongan Rp 100,000. Jadi jika dikalkulasi, marginku adalah Rp 600,000 dengan premi 100% :D

Alhamdulillah sejauh ini pembayaran berjalan lancar, meski urusan pembayaran ini sebenarnya mutlak tanggung jawab Ibu Mitra, Amartha hanya sebagai perantara.

Masuk ke bulan ketiga, Amartha mengirimi email pada seluruh pendana, berisi kesepakatan baru terkait kondisi pandemi yaitu perpanjangan periode cicilan. Amartha telah membuat shortlist siapa saja Ibu Mitra yang berpotensi menambah periode. Syukurlah, ibu mitraku tidak termasuk di dalamnya. Kalaupun termasuk, aku sangat memaklumi. Mengingat mereka para pelaku mikro di daerah yang tentunya berpeluang besar terdampak akibat pandemi.

Dari sini aku jadi tahu, rupanya Amartha juga terjun langsung apabila ada Ibu Mitra yang terkendala dalam hal cicilan. Tentunya bukan dengan pendekatan anarkis ya, melainkan pendekatan humanis. 

Mengapa Memilih Amartha?
Jika tadi aku bercerita pengalamanku berinvestasi di Amartha yang sangat memuaskan (semoga seterusnya, aamiin), sekarang aku akan mengindikasikan kenapa sih aku memilih Amartha sebagai peer to peer lending tempat aku berinvestasi.

Terdaftar & Diawasi OJK
Ini yang paling penting, sekaligus syarat utama ketika kita ingin berinvestasi: pilihlah lembaga/perantara yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk proses ini memang tidak cepat dan mudah tapi Amartha sudah membuktikkan kredibilitasnya dan termasuk pioneer menjadi P2P lending yang terdaftar & diawasi OJK.

Fokus pada Usaha Mikro Perempuan di Daerah
Amartha menyadari bahwa perempuan adalah agen perubahan, maka harus diberi dukungan. Salah satunya dengan pembiayaan dalam mengembangkan usahanya agar berdikari dan memberikan dampak sosial meluas bagi diri & sekitarnya. Keterbatasan akses di daerah pun membuat Amartha akhirnya lebih concern pada perempuan di daerah khususnya luar kota besar. Amartha berfokus pada pembiayaan sektor usaha mikro yang notabene lebih membutuhkan bantuan dana juga dukungan.

Berdampak Sosial
Dampak sosial dirasakan terutama oleh para Ibu Mitra dalam kehidupannya sehari-hari. Ada yang berhasil menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi, mendapatkan akses air bersih, merenovasi rumahnya dan lain sebagainya. Semuanya salah satunya karena bantuan pembiayaan melalui Amartha yang kemudian berdampak pada meningkatnya kemampuan ekonomi mereka. Sebagai P2P lending yang fokus pada misi sosial, Amartha juga berkolaborasi dengan pemerintah, perusahaan multinasional - internasional dan komunitas untuk mengadakan beragam kegiatan sosial.

Menggunakan Pendekatan Humanis
Seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya, apabila ada Ibu Mitra yang bermasalah dalam cicilan, Amartha akan datang langsung dan melakukan pendekatan humanis. Kami para pendana pun sampai diberikan video kondisi riil di lapangan yang bikin terharu. Amartha juga menerapkan sistem pendanaan kelompok untuk menguatkan semangat gotong royong apabila terjadi kredit macet.

Aman & Transparan
Karena sudah terdaftar & diawasi OJK, keamanaan Amartha take lag diragukan. Pun setiap tahunnya Amartha mengirimi email berisi laporan pencapaian Amartha Social Acocountability Report kepada para pendana. 

Banyak Promo Untuk Pendana
Tak hanya menunggu momen tertentu, hampir setiap pekan Amartha selalu memberikan beragam promo & penawaran bagi pendana lama maupun calon pendana yang telah teregistrasi, melalui email. Biasanya berupa kode voucher potongan pembayaran atau premi asuransi 100%. Siapa yang tak mau?

Mudah Mendaftar
Proses pendaftaran menjadi pendana di Amartha terbilang cukup mudah. Cukup verifikasi KTP dan email, kamu sudah bisa menjadi pendana.

Menggunakan Prinsip Syariah
Akad yang digunakan adalah Wakalah bi Al-Ujrah, mudharabah dan murabahah. Dibandingkan dengan konvensional, peer to peer lending berbasis syariah masih jauh lebih sedikit. Sejujurnya ini pandangan subyektifku sebagai penganut investasi berbasis syariah. Kehadiran Amartha sebagai P2P lending syariah semacam angin segar. Bagi Muslim sepertiku, P2P lending syariah dianggap lebih membawa ketenangan hidup lahir dan batin.

Meraih Banyak Penghargaan Internasional
Kehadirannya selama 10 tahun terakhir membuat Amartha meraih beragam penghargaan. Yang terbaru, Amartha menjadi Fintech Solusi Inovatif untuk Pembiayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) Terbaik dari FinTech Rocketship Awards Programme 2020. Amartha  menjadi satu-satunya perusahaan fintech dari Asia Tenggara yang mendapatkan penghargaan ini lho!

Amartha juga menjadi satu-satunya Fintech P2 lending dalam deretan 250 Start Up Fintech Paling Menjanjikan 2020 (CB Insight). Woww, keep up the good work!
Kenapa Memilih Amartha
(sumber: dokumen pribadi)

Keunikan Amartha lainnya yaitu pembiayaan pada usaha produktif, weekly repairment, credit scoring, asurasi kredit dan group lending. Soal credit scoring ini sejujurnya baru aku temukan di Amartha. Credit scoring menggunakan pendekatan machine learning pada proses seleksi calon Ibu Mitra untuk menilai kelayakan berdasarkan analisa usaha & kepribadian. Grade A, A- hingga E merepresentasikan kemungkinan keberhasilan bayar dan gagal bayar.

Keunikan Amartha
(sumber: Amartha)


Biasanya mereka yang memilih investasi di P2P lending adalah golongan investor agresif atau high risk taker. Tapi aku tidak berpikir soal untung maupun risiko semata, melainkan concern Amartha terhadap perempuan pelaku usaha mikro di daerah dan dampak sosial yang diberikannya. Sebagai orang yang pernah dan masih ebrgelut di dunia sosial, ini membuatku tak ragu menginvestasikan uangku di P2P lending ini.

Pokoknya salut banget deh sama Amartha dan para ibu mitra yang punya semangat tinggi mengembangkan bisnis mereka! Duh, jadi pengen ketemu langsung dengan ibu mitra Amartha, terutama Ibu Mitra yang aku danai.

Ngomong-ngomongibu mitra, ternyata beberapa ibu mitra telah berhasil memasarkan produknya sampai ke luar negeri lho! Contohnya ibu Pariyah produk keripik dan stik sukun buatannya telah sampai ke Jepang! Wow bangga aku tuh meskipun bukan aku pendananya, hehe.

Mitra Amartha
Ibu Pariyah dan Stik Sukun Buatannya yang Tembus ke Jepang
(sumber: Website Amartha)

"Tolong Amartha dijaga sebaik mungkin agar ibu-ibu lain yang belum bisa bangkit, bisa terbantu." begitu pesan Ibu Pariyah yang begitu merasakan dampak kehadiran Amartha pada usahanya.
Selain Ibu Pariyah ada pula Ibu Titiek Purna, pengrajin batik tulis di Jawa Tengah, yang produknya telah dilirik teman-teman UNESCO untuk bekerjasama. Hingga akhirnya dipasarkan di INACRAFT. Sejauh ini Amartha telah berekspansi hingga ke 17 provinsi di Indonesia. Di setiap provinsi terdapat cabagng (di Amartha disebut point).

Sejauh ini tidak ada masukan yang berarti bagi Amartha selain menambah metode pembayaran lainnya agar memudahkan para calon pendana. Pun semoga ke depannya Amartha mempertimbangkan untuk memberlakukan kode referral ya sebagai motivasi pendana mengajak calon pendana lainnya.

Dampak Peer to Peer Lending Untuk Inklusi Keuangan Indonesia
Dunia peer to peer lending tak bisa dipandang sebelah mata khususnya dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Sebagai finance technology yang berfokus pada UMKM, P2P lending memungkinkan kalangan ekonomi inklusif mendapatkan akses keuangan dengan aman, berkualitas & lancar sebagaimana tujuan inklusi keuangan. 

Contoh nyatanya adalah apa yang dilakukan Amartha yaitu membiayai para perempuan pelaku usaha mikro, dimana mereka merupakan kalangan ekonomi inklusif. Semakin banyak dana terserap dari pendana, semakin banyak perempuan pelaku usaha mikro menerima manfaat dan mendapatkan akses keuangan dengan lebih mudah.

Amartha Mikro Fintek
(sumber: Amartha Social Accountability Report 2019)

Ya, peer to peer lending adalah alternatif investasi yang secara tidak langsung maupun langsung meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Kehadiran P2P tentunya juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lebih inklusif, pemerataan ekonomi serta membuka peluang meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Semoga ke depannya semakin banyak orang berinvestasi melalui peer to peer lending, semakin banyak dan terserap. Tentunya diawali dengan edukasi seputar peer to peer lending dan dampaknya pada inklusi keuangan. Bisa melalui tulisan di blog ataupun media digital lainnya.

Yuk berpartisipasi aktif dalam tingkatkan inklusi keuangan di Indonesia!

Informasi selengkapnya seputar Amartha

Instagram: @amarthaid

Website: www.amartha.com

Twitter: @amarthaid

PT. AMARTHA MIKRO FINTEK

Jl. Ampera Raya No.16 
Jakarta Selatan, Indonesia 12560 
Office: +62 21 2271 5353 
Customer Support: +62 21 39509966 

Referensi:
Infografis: Visya
Sumber Data:
Website Amartha
Website Bareksa
Situs OJK
Website Akseleren
Portal Modal Rakyat



71 komentar:

  1. Soal investasi kaya gini jujur aku gak paham dan belum ingin juga terjun ke dunia investasi kaya gini. paling kalau investasi aku ke emas aja dulu kalau sekarang. dalam hal investasi memang kita butuh ilmunya yaaa jangan asal ikut-ikutan nanti bukannya sukses malah zonk.

    BalasHapus
  2. Inklusi keuangan apalagi soal p2p lending memang agak ribet, tapi pelan pelan harus dipelajari.. apalagi buat para wanita yang punya peran dalam keuangan keluarga.. mau tidak mau belajar inklusi keuangan apalagi p2p lending investasi yang infonya banyak membantu keuangan keluarga juga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup. Kalau zaman skrg gampang tinggal pakai aplikasi Mbak salahnya satunya aku rekomendasi Amartha.

      Hapus
  3. jadi November ini aku cross check keuangan tahun ini, ternyata life cost selama pandemi justru lebih besar padahal banyak masak di rumah. Setelah diperhitungkan kayanya mulai mengencangkan ikat pinggang, ceki2 investasi untuk menyelamatkan dana lain supaya ngga terpakai.

    BalasHapus
  4. Wah ternyata ada ya lending syariah gini? Sudah terdaftar OJK pula ya dan kita pun bisa ikut berinvestasi mulai dr modal yang nilainya kecil. Namanya juga masih belajar inves ya kan hehe

    BalasHapus
  5. ibu rumah tangga melek investasi nih memang patut diacungi jempol. dalam banyak hal, kayak gini bisa jadi penyelamat keluarga jugaa.. asal teliti dan selektif yah memilih instrumen dan platformnya

    BalasHapus
  6. Aku masih belum paham tentang investasi, hehehe. Sekarang investasi sangat mudah dengan menggunakan aplikasi online seperti Amartha, tapi bisa gak mbak kalau punya modal kecil atau tidak punya modal sama sekali bisa terjun ke dunia investasi ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi bisa Mbak. Dengan sepuluh ribu pun bisa setahuku. Sepertinya emas di ecommerce kalau ngga salah tapi aku ngga ke emas.

      Hapus
  7. Jujur aku masih maju mundur syantik sih pengen mulai ikutan P2P gini tuh, harus memang uang free yaa memang kalo utk investasi or harus kita sisihkan di awal memang utk porsi investasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya belum kutambahkan. Iya Mbak. Uang yang ngga dibutuhkan dalam waktu dekat. Hehe.

      Hapus
  8. Aku udah tau P2P Lending sejak 2018 tapi belum juga mulai invest jadi pendana.. semacam wacana aja nih soalnya masih bingung mau pilih perusahaan yang mana hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amartha aja. Aku bukan ngendorse. Ini murni krn kepuasan aku.

      Hapus
  9. Nambah lagi ya instrument investasi yang bisa dipilih. Aku belum berani inves nh. Kalo suamiku investasi di saham.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku masih pakai reksadana saham, hihi.
      Gapapa Mbaak diwakili suami hehe.

      Hapus
  10. Wah ini bikin tenang ya prinsipnya syariah yang dipakai. Sebelumnya aku tak pernah tertarik dengan investasi semacam ini tapi setelah baca post ini jadi tertarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk dicoba Mbak. Aku ngga endorse tapi emang puas dengan Amartha.

      Hapus
  11. Waduh mba, literasi keuangan saya ternyata cukup buruk ya.. saya baru kenal peer to peer landing. Padahal P2P lending mulai berkembang di Indonesia sejak 2016.
    Memang teknologi semakin memudahkan semua kebutuhan kita.

    BalasHapus
  12. Akhirnya Saya tau apa itu Peer to peer landing. Penjelasan Mba visya sangat jelas. Memang sampai saat ini Saya Masih takut berinvestasi melalui perantara teknologi financial. Tapi seperti kata Mba, perhatikan sudah terdaftar OJK atau Belum ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul Mbak. Trus krn berbasis syariah aku jdu lebih percaya hehe.

      Hapus
  13. alhamdulilah syariah, jadi lebih tenang kalau mau join ya mba, kemarin aku join sukuk ritel syariah, lumayan imbal hasilnya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Aku ngga bs join nih karena satu alasan hubhu

      Hapus
  14. Masya Allah.. kemarin aku baru nonton acara ttg ekonomi syariah terkait kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri halal. Mungkin jadi berkaitan dengan investasi ini ya..

    Aku pun jadi tertarik dg investasi syariah yang Aman dan baik ini. Terima kasih infonya mbak

    Meskia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga keuangan Syariah maki ter-up ya.

      Sama-sama.

      Hapus
  15. Hadirnya startup bidang P2P lending jadi metode yang memudahkan untuk UMKM bisa lebih Maju lagi bisnisnya.

    BalasHapus
  16. Saya baru tahu ada Amartha yang berbasis Syariah ini. Tapi betul kok untuk saat ini berinvestasi bisa jadi pilihan sehingga kedepannya kita punya andalan ya

    BalasHapus
  17. Kemajuan fintech memang memudahkan orang mendapatkan pinjaman, asal cerdas aja ya memilih tempat fintech pinjol yang aman

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terdaftar dan diawasi OJK dan berbasis syariah kriteria utamaku.

      Hapus
  18. Hebat ya P2P lending dari Amartha, kita bisa invest dengan terarah dan berdampak social
    Sangat beda halnya jika investasi dengan beli saham perusahaan besar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi iyaa Ambu. Kalo di perusahaan best sebenarnya bisa juga berdampak sosial dengan program CSR tapi secara tidak langsung.

      Hapus
  19. Pandemi ini aku menghitung uang saku dua anak, uang ojol dua anak, sekitar perbulan 2 juta bisa diamankan karena mereka gak jajam dandi rumah aja. Tapi dibalik itu pengekuaran camilan dan buah membengkak, listrik naik karena semua di rumah, kuota naik semua online tiap hari. Jadi intinya harus lebih diatur lagi keuangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahh well noted Mbak Eni. Tetap ada pengeluaran ya pastinya meski beda pos.

      Hapus
  20. Bagus banget ini. Cuma aku kok masih maju mundur terus ya mau investasi

    BalasHapus
  21. wah baru tahu nih mbak, alhamdulillah syariah ya :) pengen cobain jugga deh :)

    BalasHapus
  22. wah baru tahu ini, alhamdulillah syariah :) enak ya sekarang bisa investasi dengan praktis, apalagi bisa bantu usaha orang begini, mau cobain jugga ah :)

    BalasHapus
  23. Salah satu alternatif investasi di jaman now ya yang kayak gini. Dilakukan cuma melalui gadget. Tapi pastinya, sebelom menggunakannya, kita kudu teliti dengan S&K. Biar gak ada penyesalan di akhir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selain bisa buat investasi, yang begini juga biasanya bisa digunakan untuk kredit ya. Untuk UMKM, ini membantu banget. Terutama untuk nambah modal. Tapi lagi-lagi, yang harus jadi acuan, baca S&K. Supaya enak ke sananya.

      Hapus
  24. Aku baru tau loh Amartha ini menerapkan prinsip syariah. Kayanya dulu pas awal, founder-nya ga memperkenalkan Amartha sebagai p2p lending berbasis syariah. Udah berkembang banget Amartha ini ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ada perubahan Mbak dari koperasu ke P2P lending. Sepetinya saat perubahan itulah baru berubah menjadi syaruah

      Hapus
  25. Pasti ada rasa bahagia bisa bantu UMKM. Bersyukur ada model pendanaan seperti ini, sehingga si pendana bisa milih mau mendanai siapa. Sukses terus, mom Visya :)

    BalasHapus
  26. Belakangan lagi happening banget ya mba sistem P2P ini. Kemarin2 sempat baca tapi ragu karena belum sesuai syariah. Nah. yg punya Amartha ini ternyata sudah syariah ya, InsyaAllah jauh lebih aman ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Akupun untuk investasi harus yang syariah.

      Hapus
  27. Sepak terjang Amartha ternyata luar biasa yah mba Visya. Ini juga sekaligus membuka mata ku lg terkait investasi. Mau investasi tapi maju mundur terus semoga segera terlaksana :)

    BalasHapus
  28. Makin banyak apps untuk membantu keuangan jaman now, hanya dengan mematuhi persyaratan tapi kudu jeli juga yaa. Apalagi yang mengeusung syariah, biasanya banyak dicari nih.

    BalasHapus
  29. Aku jujur aja belum sepenuhnya ngerti soal investasi seperti ini Mba. Tapi memang ya investasi jangka panjang itu perlu dipikirkan sejak dini. Dengan adanya aplikasi semacam ini pastinya bisa kasih Informasi lebih lengkap plus juga kemudahan buat masyarakat awam utk mulai berinvestasi dengan aman.

    BalasHapus
  30. menarik juga nih mbak. soal invest masih hal baru bagi saya. tapi konsepnya peer to peer landing ini menarik juga ya. ada misi sosialnya juga, slain jelas menguntungkan dua belah pihak yaa

    BalasHapus
  31. Sekarang ini ada banyak sekali yaa tersedia yang namanya Peer to Peer Lending untuk berinvestasi. Tinggal pintar-pintarnya kita memilih, mana yang aman dan memang terpercaya.

    BalasHapus
  32. Selama pandemi ini kita memang harus pintar mengelola keuangan agar tidak defisit tapi jujur blum mengenal tentang berinvestasi di peer to peer landing ini tapi tertarik untuk mempelajari sih

    BalasHapus
  33. Seputar invest ini saya harus banyak belajar juga nih, so thanks for sharingnya mbak. Jadi ada gambaran tentang investasi yang mana harus menguntungkan kedua belah pihak.

    BalasHapus
  34. menarik juga nih mbak. soal invest masih hal baru bagi saya. tapi konsepnya peer to peer landing ini menarik juga ya. mungkin bisa ni dipilih buat yg baru tahu soal investasi

    BalasHapus
  35. wah lengkap sekali pembahasannya, mbak. aku sebenarnya juga agak tertarik sama p2p lending ini tapi maunya yang syariah. ternyata ada ya p2p lending yang syariah. nanti mau lihat-lihat ah

    BalasHapus
  36. Kalau gini, pilihan investasi berbasis syariah jadi makin banyak ya. Tinggal cermat memahami dan tau risikonya sebelum terjun berinvestasi :)

    BalasHapus
  37. Wah nyimak dulu deh. Lumayan mencerahkan untuk aku yang masih kepala 3 dan fresh graduate

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Sama Mbaak ayoo Mbaak dimulai hehe .Akupun skrg masih kepala 2 ;)

      Hapus
  38. Tantangan banget belajar investasi.
    Dengan belajar sedikit demi sedikit menginvestasikan uang di P2P Amartha, maka akan semakin memahami bagaimana kebaikan dari investasi.

    BalasHapus
  39. baca tulisannya mba Evi sedikit banyak saya jadi tahu tentang apa bedanya inklusi keuangan dan literasi keuangan. Dan apa itu peer to peer lending.

    Semoga tingkat literasi keuangan di negara kita terus meningkat ya sehingga masyarakat semakin aware untuk mengatur keuangan mereka.

    BalasHapus
  40. Aku baru tahu tentang peer to peer ini, ilmuku kurang banyak, duh. Setelah baca beberapa penjelasan di tulisan mbak, aku kok jadi tertarik. Menjanjikan banget.

    BalasHapus
  41. ini kali kedua saya baca artikelnya mba tentang investasi syariah. Jujur semakin tertarik.
    Karena selama ini masih ragu-ragu untuk berinvestasi. Tapi setelah menyimak tulisannya, sedikit demi sedikit saya merasa penasaran dan ingin terjun ke dunia investasi...

    Nambah ilmu saya... terimakasih mba

    BalasHapus
  42. Berkat P2P banyak pelaku UMKM terbantu soal pendanaan. Biaya modalnya juga masih terjangka.

    BalasHapus
  43. Inklusi keuangan memang sangat dibutuhkan Saat ini apalagi semua serba digital dan bersyukurnya ada p2p lending yang mampu juga memberikan pinjaman usaha kredit untuk UMKM

    BalasHapus