
Pemikiran-pemikiran di atas sepertinya adalah apa yang terlintas di benar orang-orang (awam) begitu mendengar istilah investasi. Aku pun termasuk yang berpikir demikian, ya setidaknya sampai pertengahan tahun ini.
Dan jawabannya adalah..
NGGAK! Investasi ngga harus menunggu kita punya "uang banyak", sebuah definisi yang sangat subyektif. Investasi juga ngga harus menunggu titel kita dari jelata menjadi orang kaya.
Jika dulu saat mau berinvestasi kita harus datang langsung ke bank atau manager investasi, zaman sekarang? No. Di zaman digital begini cukup klik klik aja kita udah bisa berinvestasi. Bahkan investasi bisa dimulai bahkan mulai dari Rp 100,000 aja! Atau denger denger ada yang di bawah itu! So, goodbye buat istilah "investasi cuma punya orang kaya".
![]() |
Investmnt (sumber: Unsplash) |
Soal investasi sebenarnya akupun mendengarnya sudah sejak lama, bahkan sebelum menikah. Tapi ya tahunya hanya emas atau logam mulia. Keduanya emang bisa dibilang investasi paling hits sejak tahun jebot. Nenek kakek dan para buyutpun ngga asing lagi dengan investasi ini. Sewaktu udah nikah, mau coba eh tapi masih dihantui ketakutan dan keraguan.
Hingga akhirnya entah bagaimana Allah menggerakkan hatiku untuk caritahu lebih dalam soal investasi dengan ikut kelas private yang diadakan salah satu jasa financial planning. Disitulah aku benar-benar ter-brainstorm!
Di awal aku diminta mengisi kuesioner untuk si mentor tahu profile resikoku. Ini bisa dibilang landasan awal untuk kita tahu produk investasi apa yang cocok sesuai profile resiko Kita. Iyes, ngga semua produk investasi yang bejibun itu coock untuk semua orang.
Ibarat kata, seseorang punya background keilmuan dan pengalaman di dunia pendidikan dan pengajaran, bisa jadi pekerjaan yang coock untuknya berbeda dengan orang yang punya background keilmuan dan pengalaman di bidang desain visual. Sampai sini dapat dipahami kah?
Anyway setelah ikut kelas itu, aku menyesal.....
"Duh takut ketipu.."
Yang namanya risiko pasti ada, tinggal bagaimana kita meminimalisir dengan mencaritahunya terlebih dahulu dan menyesuaikan profile risiko kita sebagai investor.
![]() |
Berinvestasi Seperti Menanam Benih (sumber: Unsplash) |
- Saham, sejenis surat berharga yang menerangkan kepemilikan seseorang dalam perusahaan tersebut. Saham bisa diperuntukkan pada perusahaan tertutup atau perusahaan terbuka (.Tbk) yaitu perusahaan yang terdaftar di bursa misalnya Unilever.
- Obligasi atau Pendapatan Tetap, surat utang yang diterbitkan oleh negara (Surat Berharga Negara/SBN) atau perusahaan (Surat Utang Korporasi) dengan imbal hasil tertentu.
- Emas, dalam hal ini berupa logam mulia atau emas batangan.
- Deposito, produk penyimpanan dana dari bank dengan imbal hasil berupa bunga (konvensional) atau profit sharing (syariah), dengan syarat tidak mengambil dana dalam jangka waktu tertentu sesuai perjanjian.
- Reksadana, kumpulan yang terdiri atas setara kas (seperti tabungan/deposito), saham, dan obligasi yang dikelola secara aktif oleh Manajer Investasi. Reksadana terdiri atas reksadana saham, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap (obligasi) dan reksadana campuran.
- Peer to Peer (P2P) Lending, ini merupakan jenis investasi digital yang bisae dibilang baru. P2P adalah investasi dengan memberikan sejumlah modal para peminjam melalui aplikasi atau platform tertentu dimana peminjam nantinya akan membayar dengan jumlah yang disertai bunga (konvensional) atau bagi hasil (syariah).
- Properti, biasanya berupa rumah/bangunan dan tanah. Meskipun profitnya besar karena harga properti terus merangkak naik, namun sebanding dengan likuiditas atau usaha menjualnya.
- ETF atau Exchanget Traded Funds merupakan reksadana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif yang diperdagangkan bursa layaknya saham dan dikelola secara pasif oleh Manajer Investasi untuk mengikuti indeks tertentu (indeks saham syariah , IHSG atau lainnya)
Kalau dibilang, oke langsung aja, hmm sebenarnya kurang tepat juga. Karena ada beberapa hal yang sangat dilanjutkan sebelum berinvestasi. Setidaknya sebelum memilih produk investasi apa, dimana dan berapa banyak porsinya.
Langkah awal ini berlaku untuk para single maupun couple atau couple with kid(s). Apa saja?
- punya pendapatan, dalam artian memiliki sumber pendapatan yang pasti, bukan pasti jumlahnya tapi pasti sumbernya. Kenapa? Untuk kasus wirausaha ini tidak berlaku, mereka biasanya punya pendapatan tak tetap. Asalkan, tetap punya target ya.
- financial plan yang ter-manage, kamu sudah harus paham dan punya rencana keuangan setiap bulannya. Sumber pendapatan berapa dan pos-pos pengeluarannya apa saja serta jumlahnya berapa. Misal pemasukan dari monthly salari suami. Pengeluaran meliputi kewajiban, kebutuhan sehari-hari, kebutuhan mendesak, rekreasi/lifestyle, dll. Detail nya aku ngga akan bahas di postingan ini karena bakal panjang.
- bebas hutang atau hutang terkelola dengan baik. Ngga harus nunggu KPRatau cicilan kendaraan lunas. Hanya saja memang untuk yang nmemiliki cicilan, disarankan porsi cicilan jauh lebih besar daripada investasi.
Alokasikan juga berapa besar danamu untuk investasi ya. Misal, 10% gaji bulanan atau Rp xxxx per bulan.
Baca Juga: Mengatur Keuangan di Tengah Pandemi
Insya Allah di next postingan aku akan ahasa soal Ibu Sadar Investasi dan Pengalaman Investasiku di Beberapa Produk. Please subscribe to my blog so you will not be missed them out.
PS lagi deh, insya Allah aku bakal buat WAG/Telegrup support untuk para ibu dan calon ibu belajar investasi :)
Assalamu'alaykum Kembaaar.... Yes, betul banget! Saat ini investasi juga harus masuk dalam "gaya hidup" karena ke depan kebutuhan ekonomi semakin uwow saja. Salah satu yang lagi ngetren saat ini adalah investasi emas. Bismillah, dikit-dikit lama-lama jadi gunung emas. Hehehe. Pokoknya pilih investasi yang sesuai kemampuan saja sih, ya. Tapi memang harus sedikit dipaksakan biar nggak jadi pribadi konsumtif dan harus ada prioritas juga mikir masa depan.
BalasHapusWa'alaikumsalam wrwb Kak Norma. Masya Allah long time no contact hehe.
HapusAhh well noted banget nih Kak. Bismillahirrahmanirrahim semoga dilancarkan dan diistiqomahkan-Nya
Perlu banget financial check up. Supaya tau kondisi keuangan Kita. Jadi bisa lebih jelas dan pasti saat Mau berinvestasi
BalasHapusYess, have a fun medical check up kak
HapusInsyaallah, semoga masyarakat makin sada dan mulai berinvestasi untuk masdep yaa,minimal persiapan untuk hal2 yang ga diinginkan.
BalasHapusSoalnya udah berasa banget sama aku, tatkala berinvest dari semasa muda bekerja menyisihkan, manfaatnya banyak banget dan kepake disaat lagi butuh sekarang.
Masya Allah tabarakallah teh
HapusInvestasi memang penting banget nih untuk keamanan keuangan. Hmm ... aku jadi punya beberapa opsi untuk memilih investasi apa.
BalasHapusSelamat memutuskan Kak :)
HapusBelum kepikiran nih soal investasi karena betul kata kakak, aku mikirnya duitku aja belum banyak.padahal semua harus dimulai aja dulu. Harus menimang juga jenis investasi dan yang sesuai dengan minat dan penilaian kita. Mau join wag nya dong kak
BalasHapusBoleh, tapi belum kubuat hehe kucatat dulu ya Mbak. Oia pakai telegrup
HapusBaca artikelnya mulai tertarik, tapi masih ada rasa was-was (sedikit takut).
BalasHapusDan aku harus banyak belajar tentang investasi berbasis syariah, biar makin aman dunia dan akhirat.
Yeaay akupun preferensinya syariah :D
HapusInvestasi memang jadi bagian kehidupan untuk mendapatkan aset tambahan. Investasi tepat dan sesuai dengan profil investor, akan menguntungkan.
BalasHapusIya, Bu🤗
HapusAku tuh pengen banget investasi terus nyoba kaya reksadan gitu tapi belum paham jadi masih maju mundur, sekarang beraninya baru deposito aja. Baca tulisan ini jadi berasa diingatkan kembali buat belajar tentang investasi, thanks ulasannya kak
BalasHapusPakai aplikasi agen penjual aja dulu Kak :D
HapusHalo Mbak Visya, akhirnya mendarat di blogmu mbak. jadi investasi syariah atau platformnya contohnya yang gmn mbak? karena selama ini aku pribadi belum pernah invest keluar selain beli LM atau tanah hehe..
BalasHapusBisa pakai aplikasi digital Mbak. Pilih preferensi syariah (hanya beberapa aplikasi ada opsi ini). Kalau deposito bisa di bank Syariah.
HapusWah ternyata ada ya investasi syariah. Jujur aku belum mulai untuk berinvestasi, selama ini yang melakukan invest adalah suami. Tapi memang penting sekali untuk melakukan financial check-up dan mengetahui profil resiko sebelum mulai berinvestasi.
BalasHapusAdaaa Mbak sebagaimana bank konvensional dan bank Syariah hehe
Hapusaku lebih memilih emas dan saham
BalasHapuskarena masih familiar.. makasi infonya mba, mungkin next time bisa coba investasi lain nya
Wah boleh tuh Mbak sharing saham sama aku hehe
HapusKak makasih udah sahring tentang investasi. Asli aku masih belum paham betul tentang investasi makanya sampai saat ini aku belum invest apa-apa hahah.*norak banget yaa aku kak haha
BalasHapusMulai dengan tips di atas dulu aja Kak Ipul, hihi.
HapusWah aku juga baru-baru ini belajar tentang investasi skrg lg belajar memanage dulu pendapatan dg baik sambil memperlajari investasi yg tepat buat aku sendiri😊
BalasHapusSemangat ya!🤗
HapusPas banget lagi mau belajar investasi. Thank you ilmunya kak
BalasHapusSama-sama :)
HapusMbak aku mau donk dimasukkan ke grupnya nanti kalau sudah jadi. Saya pingin faham dan bisa investasi dengan dana minim. Maklumlah Mak Emak bisanya ngumpulin recehan sisa belanja atau kalo dapet job dari ngeblog dan Nginfluncer. Hihi.
BalasHapusSiap Mbak noted yah. Swoon aku kabari.
HapusKalau macam saya, ga punya penghasilan, memang susah bisa ikut investasi. Menabung saja sudah keteteran, hehehe...
BalasHapusSemangat teeehh
HapusSebenarnya saya sudah lama buka akun saham syariah. Tapi, ya itu masih kurang memahami untuk berinvestasi. Ini saja saya coba-coba investasi pakai saldo 100ribu pas bukaan pertama kali. Kadang pas pembagian hasil dikasih tau ke email, ya karna nominalnya kecil so hasilnya juga kecil. Misal investasi 30 ribu, pas pembagian bagi hasilnya masuk 30 rupiah hehe
BalasHapusBelom berani mau invest lebih sih. Ini juga udah lama gk buka akunku lagi mbak
Semangat Mbaak. Semoga bisa coba lagi. Let me know kalau mau belajar bareng hehe
HapusInvestasi yang sampai saat ini masih kami lakukan yaitu emas. Semoga next bisa invest properti. Aamiin. Karena memang oenting banget sih investasi itu ya
BalasHapusBarakallah Mbak Niken. Aamiin.
Hapusaku tuh suka gemes sama orang yang bilang investasi mah buat orang kaya, it means yang ngomong tuh jiwanya kismin emang, padahal investasi harusnya dilakuin sama semua orang, ini masalah perencanaan keuangan sih ya kan, bukan soal kaya miskin
BalasHapusAh well noted banget kalimat terakhir Mbaak.
Hapusilmu semua ini..
BalasHapussebisa mungkin emang kita inestasi sejak dini..
udah 7 bulan aku hidup dari dana darurat yang aku siapin sejak lama.
ga kebayang gimana kami hidup dipandemi kalau dulu ga investasi.
thanks for sharing ya mba, ini ilmu yang harus disebarkan..
Sebenarnya termasuk yang terlambat berinvestasi, tapi saya bersyukur mengenal investasi sekarang ketika anak masih batita untuk masa depannya yg lebih baik, aamiin...
BalasHapusAku pengen banget nyoba investasi kak tapi nyali ku bener bener belom berani. Kaya inves emas atau uang sebenernya menggiurkan banget:(
BalasHapusInvestasi saham & reksadana penting bgt. Untuk lebih mudah, pake asuransi manulife unit link.. kita ga perlu repot ngeliatin cuan dari saham atau reksa karena ada manajer investasinya. Asuransi pendidikan untuk anak juga termasuk unit link lho hehe
BalasHapusaku masih lebih enjoy investasi emas batangan hehehe. Dari dulu kalau teman2ku lebih suka beli emas perhiasan untuk investasi, aku malah lebih suka emas batangan.
BalasHapusInstrumen investasi ini banyak ya, dan ternyata bisa juga ya ini jadi semacam tabungan kita untuk dana pendidikan anak misalnya ya.
BalasHapuspenasaran sebenarnya dengan yang P2P itu lending itu.
Menurutku investasi memang harus diusahakan sih, kalo ga gitu jadi ga mulai-mulai. sama aja kaya olahraga.
BalasHapusSejauh ini investasi yang kulakukan masih berupa aset tidak bergerak 😁 belum punya keberanian nyobain bentuk investasi lainnya
BalasHapusHihi I see Kak. 😁🤗
Hapusbetullll, investasi penting banget untuk masa depan, agak sedih baru sadarnya sekarang, tapi kan better late then never ya mbak hihihi
BalasHapusAh iya bener Mbak. Investasi emang d waktu yang tepat, ya begtu sadar :D
HapusPembahasan tentang investasi tuh selalu seru dan menyenangkan. Jadi ingat juga awal investasi tuh, pakai uang seadanya. Happy banget.
BalasHapusAlhamdulillah ya teh. Ada kepuasan sendiri
Hapusbanyak juga ya ragama investasi itu, saya kira cuma nabung emas dan properti aja ternyata masih ada ini itu jg
BalasHapusIya Pak Jok. Saya juga dulu taunya cuma dua itu😁
HapusWalopun termasuk agak telat mulai investasi, tapi setidaknya skr ini aku udh disiplin utk mulai menyisihkan budget buat investasi. Kemarin itu aku mulai setelah emergency cash untuk 12 bulan kedepan terpenuhi dulu, dan asuransi jiwa buatku dan suami udh terbentuk. Baru setelah itu fokus dengan investasi. Sbnrnya aku tipe yg speculative ato super agressive mba. Aku srg main di saham, forex, ato Reksadana yg ratingnya tinggi alias high risk high return sebelum pandemi.
BalasHapusTp sejak pandemi ini aku agak hati2 sih. Dan jadi fokus Ama LM dan P2P dulu. LBH aman untuk skr. P2P tp aku LBH milih yg ratingnya A to B ya.. kalo C aku masih males Krn resiko gagal bayarnya jg gede. . Ntr lah kalo udh ga pandemi, aku mulai fokus lagi ke tipe2 investasi lainnya. Skr aja sahamku msh merah semua iniiii hahahahah. Dibiarin dulu aja Sampe ijo lagi :p
Wuiiih Mantap Mbak. Aku juga merah ini, hihi. Semoga segera menghijau
Hapus