Apa yang Kurasakan Hari Ini?

 



Sedikit Intermezzo: Aku & Bunda Sayang


Akhir tahun 2016 hingga 2017 adalah tahun yang cukup berat bagiku; dalam kondisi hamil padahal masih harus menyelesaikan kuliah sarjana. Kehidupanku berubah 180 derajat, dari yang awalnya seorang aktivitas kampus, menjadi ibu rumah tangga. 


Jujur, aku merasa hampa. Hingga akhirnya bertemu dengan komunitas Ibu Profesional. Singkat cerita, pertengahan tahun 2017 aku menyelesaikan kelas matrikulasi Ibu Profesional. Dan September 2017 aku resmi diwisuda. Ya, gelar ibu profesional duluan baru sarjana kemudian. 


Aku tidak melanjutkan ke perkuliahan Bunda Sayang karena memilih fokus menyelesaikan skripsi. Qadarallah begitu selesai skripsi, aku justru mendapatkan amanah sebagai leader Rumah Belajar Menulis Ibu Profesional (RBM IP) Jakarta. 


Aku cukup mengenal kapasitas diriku. Dan ya, lagi, aku memilih menunda perkuliahan Bunda Sayang, dimana saat itu teman-teman seangkatan di matrikulasi sudah mulai perkuliahan bahkan sebagian sudah lulus. Aku rapopo. Aku sedang tidak berkompetisi dengan siapapun, kecuali diriku yang kemarin. 


Singkat cerita di tahun 2022 aku seleh dan meniatkan diri di tahun 2023 untuk mengikuti kelas Bunda Sayang. Qadarallah, aku gagal mendaftar dikarenakan salah masuk FB Group dan sampai batas akhir pendaftaran masih belum di-aprove di grup yang seharusnya. 


Allah Maha Baik, Dia menuntunku menemukan info pendaftaran Bunda Sayang batch 8. Dan disinilah aku saat ini, menjadi mahasiswi Bunda Sayang hingga 9 bulan ke depan. Insya Allah. 


Di perkuliahan perdana, kami menyebutnya Zona 1, kami diajak untuk mengenali diri lewat self awareness. Dan.. inilah tantangan hari pertama. 

  

Apa yang Kurasakan Hari Ini?

Aku merasa dipahami karena ketika emosi negatif mulai keluar, suami segera mengambil alih si anak sulung. Ya sesederhana itu bentuk merasa dipahami ala aku. 



Kapan Aku... 

Merasa dicintai? Ketika suami dan anak mengatakan "I love you" padaku. Ketika anak dan suami memelukku. 

Merasa dipahami? Ketika suami mengambil alih tugas yang seharusnya menjadi tanggungjawabku karena aku sedang tidak memungkinkan. 

Merasa dihargai? Ketika segala keputusan diambil suami dengan melibatkan aku. 

Merasa bernilai? Ketika berbagi di forum

Merasa kompeten? Ketika mampu menyelesaikan to do list. 

Merasa aman? Ketika perasaanku terasa damai. Ketika aku selesai membaca kitab suci. 

Merasa diperhatikan? Ketika suami mengingatkanku untuk melakukan kewajiban atau hal kecil lainnya dengan penyampaian yang baik. 


Kapan Aku...

Merasa tidak dicintai? Ketika suami lama tidak menyatakan cinta dan memeluk. 

Merasa tidak dipahami? Ketika suami tidak melakukan apa yang aku inginkan 

Merasa tidak dihargai? Ketika segala keputusan diambil suami tanpa melibatkan aku. 

Merasa tidak bernilai? Sejauh ini tidak pernah merasakannya. 

Merasa tidak kompeten? Ketika melakukan sesuatu tapi tidak punya ilmunya.

Merasa tidak aman? Ketika hujan lebat dan petir bersahutan. 

Merasa tidak diperhatikan? Ketika suami lupa menanyakan kabarku. 


Pertanyaan yang (sekilas) mudah tapi tak mudah dijawab. Butuh refleksi untuk bisa menjawab kesemuanya di atas. 

0 komentar: