Apa yang Orangtuaku Sering Katakan Tentangku?

 



Kamis, 16 Maret 2023 

Hari ini adalah hari kedua Tantangan Zona 1 Bunda Sayang #8. Masih tentang Sel Awareness: Mengenal Diriku, Mempengaruhi Cara Pengasuhanku. Kali ini refleksi tentang bagaimana orangtuaku mengasuhku dahulu. 


Hmm, sejujurnya hubunganku dan kedua orangtuaku cenderung baik. Ibu dan bapak memenuhi segala kebutuhanku, mengasuh dengan baik dan tanpa kekerasan. Hanya saja memang sejak kecil aku tidak dibiasakan mengungkapkan kasih sayang dan pujian secara verbal dsn sentuhan (mencium, memeluk). Sebetulnya aku suka memeluk dan mencium ibu tapi hanya sampai usia anak-anak. 


Kami dekat tapi sekali lagi, bukan tipe yang suka beromansa. Atau barangkali bahasa cinta kami bukanlah ucapan dan sentuhan melainkan sikap dan perbuatan.  


Kembali ke tantangan. Dimulai dengan pertanyaan. Aku jadi berefleksi cukup lama dan dalam.


Apa yang Ibumu sering katakan tentang dirimu?

"Kamu dan Eva itu kembar bersaudara, harus akur.."


Setelah kuingat ingat, kalimat itu yang sangat sering ibu katakan. Hehe mungkin karena semasa kecil aku dan saudari kembarky gemar sekali berantem, bahkan hal remeh remeh sekalipun. 

 

Apa yang ayahmu sering katakan tentang dirimu?

Bapak tipe yang suka membanggakan anaknya di depan orang lain. Setiap kali aku juara kelas, mendapatkan penghargaan ini itu, bapak lebih "bersuara" dibandingkan ibu. 


Apa yang pengasuhmu sering katakan tentang dirimu?

Qadarallah aku diasuh langsung oleh orangtua, tanpa pengasuh, paling-paling selain ibu dan bapak, ada Mbahkung dan Mbah putri rahimahullah. Mbahkung sendiri tipe yang pendiam dan introvert, berkelabikan dengan Mbah putri. Di antara banyak kalimat yang sering dilontarkan beliau, salah satu yang aku ingat adalah...

"Cah wedok kui lincah gesit (anak perempuan itu harus lincah).."


Pertama kali mendengar pertanyaan di atas langsung terbayang "ibu sama bapak pernah meng-encourage atau meng-reinforce aku ngga ya?" Misal

"Kamu itu anak hebat, anak sholihah" dan lain sebagainya tapi nyatanya tidak :D


Setelah Merefleksi Hal-hal di Atas

Jujur, aku merasa diajak menjelajah masa kecilku. Meski tidak seutuhnya bisa kuingat tapi yang menari nari di pikiranku adalah memori netral cenderung positif. Ibu bapak tidak pernah berkata kasar dan keras terhadapku. Ibu bapak tidak pernah menyudutkanku. Marahnya ibu itu bisa dibilang normal, menurutku. Marahnya bapak malah hampir tidak pernah kulihat. 

NETRAL, itu mungkin satu kata yang menggambarkan model pengasuhan ibu dan bapak terhadapku dan saudari kembarku. 


0 komentar: