Malam Spektakuler di Batu Night Spectular – Hari Ketiga bagian II KKL SBI 2011




Bismillahirrrahmanirrahiim..
Waaah cukup melelahkan hari ini; pengabdian ke sekolah, jalan-jalan ke Cubanrondo, kehujanan, belanja-belanja di Brawijaya. Dan..malam ini kita sudah berada di.. BNS alias Batu Night Spectacular! Apa sih BNS itu?

BNS adalah tempat rekreasi berisi wahan-wahana menegangkan. Ya, model Dufan gitu lah. Ya Aallah, jadi ingat kenangan di Dufan pas kelas 7 SMP, naik pontang panting sampai mula dilanjut naik kora-kora yang bikin jantung berasa mau copot! Serius tanpa lebay. Sejak itu aku jadi kapok mau naik wahana-wahana macam itu deh.


Di dalam otakku udah fixed banget nih, pokoknya aku ga mau naik wahana apapun kecuali RUMAH KACA atau RUMAH HANTU. Begitu masuk ke dalam, teman-temanku memisahkan diri. Ada yang naik bombom car, wahana A, wahana B. Aku bersama beberapa teman perempuan berjalan bersama masuk ke rumah kaca, cihuy, ga takut dong.

Selanjutnya aku ngajak Obie naik sepeda terbang, itu lho yang jalurnya di udara. Ga takut ah, pikirku. Namun apa yang terjadi? Saat udah di atas sepeda, aku mulai ketar ketir, Obie bagian supirnya. Ya Allah aku takut! Sepanjang jalan yang kulakukan Cuma istigfar sambil meluk Obie. Eh Obie juga ikutan istigfar dan ngomong ga jelas, eh aku malah ketawa. Ya Allah, udah mana di depanku ada Imel dan Dod yang sepedanya muter. Untung aja Obie berhasil mengendalikan sepeda kami. Wuihh kami mengeliling BNS bro! Serius aku selalu tertawa kalo ingat momen itu, wkwk.

Sepeda Terbang dinaikin Deta dan Jannah



Jalan teruuss

Ngapa, Neng? :p

Yang abis main pemdamam kebakaran (?)


Oke, puas dengan sepeda terbang yang bikin aku terus terpingkal pingkal mengingatnya, selanjutnya apa? Teman-temanku pada mau naik Mega Mix, itu lho model piring terbang yang diputer puter. Fixed lah ga mau ikut. Aku pun menunggu di sisi wahana. Mega Mix mulai bergerak ke kiri dan kanan. Apa yang terjadi denganku?

Gimana rasanya diputer kayak gini?!

Wajah wajah sebelum 'tersiksa' :D

Atau diputer kayak gini, hah?!
“Aaaa..Aa.. Udah, udah, ngga mau! Aaa..aaa..” Wallahi, aku teriak-teriak ga jelas tanpa sadar, sampe sampe Diyan, Arum dan Septi yang di sebelahku keheranan.
“Visya, kan mereka yang naik, kenapa kamu yang teriak?”
“Aku ga mau..aa..aa..udah..udah..”

Mereka cuma geleng geleng mendengarku. Hingga akhirnya para perempuan turun dan aku dibikin malu akrena ketahuan teriakteriak gajelas, huhu. Nah sekarang giliran para lelaki. Namun apa yang terjadi?

Mega Mix. NGADET DI TENGAH JALAN. Ya Allah, ga bisa gerak dia, gimana nasib mereka? Kasihan, huhu, udah bermenit-menit.

Wajah-wajah sebelum tersiksa di tengah jalan, wkwk
Akhirnya kami meninggalkan mereka menuju....GRAVITON, wahana yang lagi-lagi diputer ga jelas. Aku lagi-lagi menunggu di depan wahan sambil ngelihatin orang naik sepeda puter. Ya Allah, mereka kok ya mau diputer puter yo? 

Wajah-wajah sebelum  disiksa GRAVITON
Well ku akui aku ga seberani mereka, penakut ._.

Eits tapi jangan salah. AKU JUGA BERANI. Yaps, aku dan teman-teman lainnya selanjutnya masuk ke RUMAH HANTU. Aku serombongan sama Pak Aris, dosen pembimbing kami dan beberapa teman perempuan lainnya. 

Aku dimana ya? ._.
“Eh tunggu!” aku ketinggalan, alhasil aku berada di ekor barisan. Apa yang kulakukan sepanjang jalan?

Tutup mata sambil meremas baju teman di depanku dan beristigfar. Ya ALLAH, suasana mencekam banget, suara-suara itu.. Aku takut T_T Aku ga mau di belakang, aku memberontak ke depan, tau tau aku ada di belakang Pak Aris dan tanpa sadar aku meremas remas baju beliau. Maafkan aku, bapak T_T

Lagi di tengah jalan, tetiba ada yang mengagetkan kami. Ternyata Adjib, ya Allah ada ada aja itu anak. Bukannya dia yang takut, malah setannya yang takut sama dia, wkwk. 

Alhamdulillaah perjalanan panjang kami pun berakhir. Sebenarnya aku agak menyesal karena sepanjang jalan totally menutup mata, tapi gapapalah, dari pada teringat wajahnya terus, wkwk.

Oke, rumah hantu menjadi wahana terakhir yang kami kunjungi karena jam sudah menujukkan pukul 22.00 WIB. Saatnya kembali ke bus karena kami akan melanjutkan perjalanan kembali. Yap, kami akan meninggalkan Malang untuk menuju.. BROMO!

Sampai jumpa, Malang, terimakasih untuk semua kenanganmu tak terlupakan. Semoga bertemu di kesempatan yang lebih baik. Aamiin ya Allah :”)

Baca juga cerita hari pertama Jakarta O

0 komentar: