Review Buku LAGOM Rahasia Hidup Bahagia Orang Swedia

Lagom book


Tahun ini masuk tahun ketiga sejak aku menganut prinsip hidup minimalis. Namun sejujurnya baru di pertengahan tahun ini intens membaca beragam buku dengan tema hidup minimalis. Hingga suatu kali aku membaca review sebuah buku bertema tersebut. Judulnya LAGOM. Uhh.. auto penasaran dong!


Buku ini masuk wishlist sudah sejak beberapa bulan lalu tapi baru berhasil kudapatkan beberapa pekan lalu. Bukan tak mau membeli lantaran hemat semata tapi mencoba mencari pinjaman dulu, karena memang rak buku sudah mulai merapat. Alhamdulillah singkat cerita setelah beragam upaya, dapat jugaa (pinjaman)!

By the way, kukira negara yang menjadi panutan soal hidup minimalis hanyalah Jepang, tapi ternyata Swedia  juga! Iya, Swedia, salah satu negeri kaum Nordik dan Skandinavian.

Kalian tentu ngga asing dengan merek dagang IKEA, 'kan? Sebuah merek furniture dengan desain minimalis dan warna-warna natural. Setelah membaca ini, baru aku tahu bahwa IKEA adalah perusahaan asal Swedia! *kemana ajaa.

Spesifikasi Buku 
Selain tertarik dengan kontennya, begitu melihat cover buku ini, aku langsung jatuh cinta! Yap, karena covernya biru, warna kesukaanku, hehe.
minimalis



Judul: LAGOM, Not Too Little Not Too Much, Rahasia Hidup Bahagia Orang Swedia
ISBN: 978-602-1201-39-8
Penulis: Lola A Åkerström
Penerjemah: Aswita R Fitriani
Penerbit: Rene Book
Tahun Terbit: Desember 2017

Buku yang berjumlah 233 halaman ini merupakan terjemahan dari buku berjudul LAGOM: The Swedish Secret of Living Well. Buku ini buku bertema minimalis selanjutnya yang aku baca setelah buku Seni Membuat Hidup Jadi Lebih Ringan-nya Francine Jay,

Blurb

Lagom adalah cara hidup bahagia yang menyenangkan, simple dan seimbang. Inilah rahasia kenapa Swedia menjadi salah satu negara dengan penduduk paling bahagia di dunia. Detailnya seperti apa dan bagaimana cara mempraktikannya? Silakan baca sendiri di buku ini.

Sebuah wawasan yang menakjubkan tentang gaya hidup. Sangat menarik dan memuat berbagai tips yany berguna untuk semua aspek kehidupan Anda. Dapat menjadi hadiah sempurna untuk kerabat atau rekan Anda. (Amazon.com)

Menarik, mudah dipahami dan dibahas secara mendalami. Ini adalah buku Indah tentang seni Lagom yang sangat direkomendasikan bagi mereka yang ingin memiliki pengalaman tak terlupakan tentang Swedia. (Goodreads.com)

Sekilas Tentang Lagom
Lagom (baca: Laaw-gem), dalam bahasa Indonesia mungkin bisa disetarakan artinya dengan "pas". Lagom artinya ngga berlebih, ngga kurang. Lagom sebagai filosofi hidup orang Swedia ternyata mendarahdaging sejak dahulu kala.
Lagom adalah


Lagom bisa dibilang "rahasia" di balik pencapaian Swedia sebagai negara paling bahagia di dunia. Ya, lagom adalah rahasia hidup bahagia orang Swedia. Meski begitu lagom adalah  "individualitas", lagom-mu tak sama dengan lagom-ku. Lebih lanjut soal lagom akan aku bahas di postingan berbeda ya karena postingan ini fokus di keseluruhan isi buku.

Sekilas Isi Buku
Buku yang ditulis oleh Lola Akinmade Åkerström ini punya 11 bab. Sebelum masuk ke daftar isi, terdapat halaman peta  buku yang menjelaskan asal kata & arti lagom, apa yang dipelajari dari lagom, bagaimana cara menerapkan Lagom, keistimewaan buku dan perusahaan asal Swedia yang menerapkan lagom.

Dilanjutkan dengan Catatan Penulis yang berisikan "behind the scene" bagaimana penulis terenyuh dengan konsep hidup lagom ini.

Bab 1 Pendahuluan + Penjelasan menjadi dasar pengetahuan tentang lagom bagi para pembaca. Ya, sebelum masuk pada aplikasi lagom pada beberapa aspek kehidupan, penulis menjelaskan secara gamblang tentang lagom dalam bab ini. Sub-babnya antara lain mendefinisikan yang tak terdefinisi, penggunaan lagom dalam bahasa sehari-hari dan lagom si pengubah bentuk.

Pada bab 3 hingga bab 9  dibahas lagom dalam aspek kehidupan antara lain:
🌱kultur + emosi
🌱makanan + perayaan
🌱kesehatan + kesejahteraan
🌱kecantikan + mode
🌱dekorasi + desain
🌱kehidupan sosial + bermain
🌱pekerjaan + bisnis
🌱uang + keuangan
🌱alam + kesinambungan

Make up
Tampilan Setiap Bab
(sumber: dokumen pribadi)

Dan ditutup dengan bab Lagom di Dunia yang Berubah. Pada bab terakhir ini hadir dengan sub-bab lagom adalah yang terbaik atau bukan, mengejar kebahagiaan, kreativitas & inovasi, kekuatan pengakuan, keekstreman  sebagai keharusan dan mengundang lagom ke dalam kehidupan kita.

See? Benar-benar membahas lagom secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan! Sepanjang membaca dibuat terangguk-angguk. Ya meskipun ada beberapa value yang kurang sejalan dengan prinsipku.

Keunggulan Buku
Sebetulnya di bagian awal Peta Buku sudah ditulis keistimewaan buku ini. Tapi beberapa ak tambahkan. Apa saja keunggulan buku ini?
  1. Menerima penghargaan di bidang penulisan dari Society of American Travel Writers dan North American Travel Journalist Association
  2. Mengungkapkan rahasia hidup berkualitas ala Swedia
  3. Pedoman untuk meningkatkan kesejahteraan hidup 
  4. Disertai foto-foto tentang Swedia
  5. Dilengkapi pepatah bijak dari Swedia
  6. Memiliki banyak referensi yang menambah kevalidan konten
  7. International Best Seller
  8. Telah diterjemahkan dalam 10 bahasa

Swedish
Salah satu pepatah bijak Swedia dalam buku

Indonesia memang bukan Swedia, keduanya berbeda. Tak perlu berkecil hati lantaran hasil survei dunia menempatkan kita jauh dari urutan Swedia. Kita, Indonesia, punya prestasi lain yang patut dibanggakan. Ranking sebagai negara paling dermawan, misalnya.

Meski begitu tak ada salahnya menyerap nilai-nilai hidup bahagia ala Swedish yang memungkinkan untuk diterapkan khususnya pada individu. Bukankah hidup bahagia adalah hak setiap orang? :)

Oh ya belakangan baru aku tahu bahwa buku yang membahas tentang lagom ini ada banyak. Maksudnya, ada beberapa buku berjudul Lagom yang ditulis oleh orang berbeda, juga sub judulnya berbeda seperti Lagom The Swedish Art of Living a Balanced Happy Life (Niki Brantmark), Lagom The Swedish We of Living Balanced,Live Lagom Balanced Life The Swedish Way dan beberapa buku lainnya.

Uniknya, kesemua buku tersebut terbit di tahun yang sama, 2017. Tapi setahu aku, baru buku Lagom Rahasia Hidup Bahagia Orang swedia ini yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Tertarik membaca buku ini? Atau sudah pernah baca buku ini? Atau bahkan menerapkan hidup lagom dalam keseharian?


Psst, buku ini bisa diorder di Birupink Bookstore ya!

63 komentar:

  1. Kenapa ya orang luar khususnya Eropa punya cara yang keren keren buat bahagia, let say ya Finlandia lah, Denmark dan sekarang Swedia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi I feel it Mbaak. Banyak belajar dari mereka ya.

      Hapus
  2. Belum baca dan tertarik baca. Suka dengan pengalaman² kehidupan yang dijalani orang lain sampai "berhasil bahagia". Lalu ambil yang baik dan skip yang tak sesuai prinsip gitu aja ya kak...

    Btw, baca review buku, mengingatkan bahwa sekarang kegiatan membaca buku udah jarang dilakukan 😌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk Mbak disemangatin lagiii hehe vari motivasi terbrsarnyaa

      Hapus
  3. aku jg makin tertarik sama hidup minimalis dan kayaknya aku hatus baca jg buku ini

    BalasHapus
  4. Kirain bakal di bahas isi lengkap dari buku lagom ini hahaha uah penasaran aja aku baca ceritanya. Jadi pengen ikutan juga baca bukunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe memang bukan Mbak. Di postingan berbeda ya, sengaja hehe ini fokus d bukunya aja bukan konten

      Hapus
  5. Waah bahasannya menarik juga yaa jadi penasaran gimana isi bukunya dan pengen baca juga deh jadinya hihi

    BalasHapus
  6. Aku baca soal lagom pertama kali tuh dari acara yang kita ikutin waktu itu Mbak, waktu owner tempatnya jelasin soal konsep toko mereka dan filosofi desain yang bisa dipilih. Belum sempat nyari tahu lebih jauh sejak itu, ternyata malah bisa terjawab ya kalau baca buku ini selengkapnya.

    BalasHapus
  7. Jadi penasaran nih sama bukunya, masuk wishlist bahan bacaan bulan ini kayaknya. Buku Lagom ini cocok banget buat bantu mengaplikasikan hidup minimalis :)

    BalasHapus
  8. Indonesia memang bukan Swedia kak.tapi tentu saja kita bisa banget ngambil pelajaran dari prinsip lagom ini..biar kita juga bisa bahagia pastinya hehe

    BalasHapus
  9. Aku juga mulai menerapkan gaya hidup minimalis tapi masih bingung mau berkiblat kemana. Bukunya menarik nih, wajib aku masukin reading list.
    Btw, aku juga baru tahu kalo Ikea itu dari Swedia😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samaa aku juga baru tahu hehe.

      Kalo aku pakai prinsip dalam Islam untuk ngga berlebih-lebihan, makan sebelum lapar, berhenti sebelum kenyang juga tentnag setiap barang yang kita punya akan dimintai pertanggungjawabannya :)

      Hapus
  10. Scandinavian, ini seperti gaya dalam dekor rumah juga ya. Berarti gaya rumah scandinavian tu diambil dari swedish ya mbak?

    BalasHapus
  11. Yg sulit itu mgkin makanan dalam perayaan ya, dmna orang indo suka sajikan berbagai macam menu dan akhirnya sisa dijadikan menu berikutnya dan malah krg sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi iya juga yaa. Balik lagi ke individu untuk mengambil sesuai kebutuhan ajaa

      Hapus
  12. Ya ampun racun 😂 jadi makin penasaran sama isi bukunya secara penghargaannya banyak top writer😆

    BalasHapus
  13. Aku udah baca juga buku Lagoom ini mbak. Begitu selesai langsung merasa pengen main dan menjelajah Swedia dan negara Skandinavia lainnya hehehe. Ternyata kultur sosial dan kebiasaan hidup mereka keren ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah akhirnya ada yang samaan udah bacaa hehe.

      Akupun pengeeen. Aamiin.

      Hapus
  14. Sama kita mbak, kalau lihat warna biru bikin gemess hehe.

    Bukunya ini menginspirasi bahwa hidup itu kalau pas kadarnya memang bikin bahagia. Makanya wajar aja bila sesuatu yang berlebihan memang nggak baik ya

    BalasHapus
  15. Desainn bukunya keren banget kak, entah kenapa kalau buku impor dari luar negeri itu bagus-bagus

    BalasHapus
  16. Saya tertarik untuk buku yang selalu bertemakan kebahagiaan. Makin besar dan luas perspektif bahagia. Nanti saya coba lihat di amazone bisa beli aslinya ngga? Terima kasih atas reviewnya.

    BalasHapus
  17. Sejak dulu, saya selalu penasaran kenapa orang-orang Swedia ini nampak seperti kebanyakan endorfin alias bahagia melulu. Mungkin buku Lagom ini akan bisa menjawab kepenasaranan saya :)

    BalasHapus
  18. Aku pernah baca tentang LAgom ini, dan suka banget sama orang2 Swedia yang always happy menjalani hidup, ternayat yaa...
    Semoga menjadi inspirasi buat warga2 negara lainnya..
    jadi pengen merasakan aura happy langsung dateng ke Swedia deeeh, aamiin.

    BalasHapus
  19. Buku tentang hidup minimalis, baru aku baca yg “Seni Hidup Minimalis” nya Francine Jay aja mba Visya. Baca ulasan Lagom ini, jadi makin penasaran pengen baca euy ;)

    BalasHapus
  20. Mengubah gaya hidup berarti mengubah mindset
    Dan itu ga mudah
    Karena mindset terbentuk sejak kecil hingga dewasa
    Kalo saya lebih condong mengubah gaya hidup untuk target tertentu.
    Mengurangi produksi sampah misalnya

    BalasHapus
  21. Awalnya ga ngeh kalau ini Swedia, sekilas identik dengan bahasa Thailand, "Lagon". Tapi pas baca reviewnya jadi tahu,buku ini ternyata keren. Hidup minimalis, tidak sedikiy dan tidak berlebih

    BalasHapus
  22. kita juga pasti punya lagom-nya masing-masing dan berusaha menikmati ke-lagom-an itu ya mbak, hhi

    btw, apa sisi dari buku ini yang nggak sesuai sma prinsip mbak visya nih? *kepo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat.

      Contohnya soal feedback. Kalo lagom ngga menguatamakan feedback sementara aku menguatamakan hehe.

      Hapus
  23. Harus baca bukunya nih, bagus banget untuk membuka wawasan dari pola pikir orang luar dalam mencapai kebahagiaan hidupnya, terutama mengenai gaya hidup minimalis.

    BalasHapus
  24. Sekarang zanannya serba minimalis ya mbk, mulai dari rumah sampai isinya. Aku juga mulai pelan2 hifup minimalis, biar bahagia dan lebih fokus gitu. Aku kira tadi buku Lagom berbahasa inggrus, ternyata bahasa Indonesia ya hehe.. Pingin baca jadinya

    BalasHapus
  25. Buku lagom ini jadi mengingatkan saya akan buku setipe tentang buku parenting negara jerman yang mendidik anak menjadi pribadi yg bahagia

    BalasHapus
  26. Nerapin hidup minimalis diniatin sunatullah insya Allah jdi pahala ya mba

    BalasHapus
  27. Hallo Kak Visya, salam kenal ya :)
    Membaca review buku Lagom ini, jadi bikin penasaran bagaimana cara kebahagiaannya dari berbagai aspek itu kayak apa. Langsung cek cek di bookdep*****y nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Next aku bahas Kak kontennya. Hehe. Ini lebih ke review buku nya

      Hapus
  28. Alhamdulillah ada terjemahannya, karena saya belum lancara bahasa inggrisnya...
    Kalo ada yang terjemahan bisa lancar bacanya, nggak pusing.

    BalasHapus
  29. lengkap sekali ya mba dari satu bab ke bab yang lainnya. dan sepertinya ini relate banget dengan perempuan dan masyarakat indonesia kebanyakan yang suka agak berlebihan dengan sesuatu hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asal jangan terlalu berlebihan dalam perasaan XD

      Hapus
  30. seneng ya denger kata minimalis tuh, kayanya lebih nyaman gt :) gak repot dan ribet hehe.. kayanya hidup minimalis memang cocok jd gaya hidup jaman sekarang, biar lebih hemat dan praktis aja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iyaa Mbaak banyak yang sudah mulai beralih

      Hapus
  31. Baru tau ternyata ada istilah Lagom , jadi penasaran sama isi bukunya mba.

    BalasHapus
  32. Buku yang menarik ya, Mbak. Filosofi lagom dari Swedia ini mesti saya pelajari. Makasih infonya.

    BalasHapus