Inovasi Kurangi Kemasan Sekali Pakai Melalui Refill Station Mas ECO

 






Tiga tahun lalu duniaku berubah. Semua berawal ketika aku melihat gunungan sampah di TPA sekaligus membaca artikel tentang bahayanya membakar sampah. Ya, duniaku berubah karena semenjak saat itu aku berusaha mengurang produksi sampah, sesederhana membawa wadah ketika membeli makan minum di luar, alih-alih memakai kemasan sekali pakai dari penjual dan membawa minum saat ke luar rumah alih-alih membeli air mineral dalam kemasan. 


Mungkin sekilas terlihat sepele. 

"Ah hanya satu kantong plastik."

"Ah, hanya satu kantong plastik kecil."


Tapi sekecil apapun sampah yang dihasilkan terlebih jika itu sampah anorganik dan tidak disetor ke lembaga daur ulang, dibutuhkan proses penguraian yang berkali kali lipat lebih lama dari usia rata-rata manusia hidup. 


Pada dasarnya ketika kita membeli sesuatu dengan kemasan sekali pakai, kita membayar biaya produksi kemasan tersebut. Tak hanga soal uang tapi juga kita juga turut menyumbang sampah plastik yang kemungkinan akan berakhir di landfill. 


Menurut data dari KLHK pada 2022,sebanyak 65,83% sampah di Indonesia masih diangkut dan dibuang ke landfill atau TPA, bukan TPST (Tempat Pemilahan Sampah Terpadu). Sebagaimana semboyan yang kerap digaungkan oleh salah satu komunitas pegiat hidup minim sampah; lebih baik cegah ketimbang pilah apalagi olah. 


Pada dasarnya hal itu bisa dilakukan dengan menerapkan R pertama pada  konsep 3R yaitu Reduce. Memang hal ini tidaklahbkudsh, di saat masyarakat sudah dimanjakan dengan kemasan sekali pakai dan konsep beli-konsumsi-buang. Sangat diperlukan perhatian dan kesadaran dari setiap masyarakat untuk mulai mengurangi sampah khususnya sampah plastik. 



Refill Station Mas ECO, Inovasi Dispenser Ramah Lingkungan

Kehadiran Refill Station mas ECO yang digagas oleh Dede Nuriansyah pada tahun 2019 menjadi angin segar dalam upaya memgurangi sampah plastik. Bermula dari kesadaran Dede terhadap kemasan minum dalam botol plastik yang setelah habis, tidak digunakan lagi dan menjadi sampah. Ia juga tidak memungkiri bahwa pemakaian plastik sekali pakai untuk wadah minuman sehari-hari jumlahnya sangat banyak dan semakin hari semakin menumpuk sampahnya.


Ia pun mulai menggagas teknologi yang diciptakan untuk mengurangi penggunaan kemasan botol plastik sekali pakai sekaligus menggiatkan masyarakat untuk menggunakan wadah sendiri untuk mengurangi permasalahan sampah dengan konsep reduce dan reuse. Hingga muncullah Refill Station Mas ECO. 

sumber: Youtube Narasi TV



"Saya ingin mengurangi sampah plastik di Indonesia, apalagi Indonesia salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia," ungkap Dede pada suatu sesi wawancara. 


Saat ini Refill Station mas ECO sudah terdapat di IBI (Institut Bisnis & Informatika) Kosgoro dan Universitas Sampoerna, Jakarta. Dalam operasionalnya dispenser ramah lingkungan ini memanfaatkan  koneksi Wifi. Sistem pembeliannya menggunakan kartu yang sudah terdaftar dengan sistem yang dibuat oleh Dede sebagai alat pembayarannya. Kartu tersebut ditempelkan ke dispenser, kemudian air akan keluar secara otomatis. Konsepnya mirip seperti kartu E-money. 


Selain ramah lingkungan, harga jualnya juga cenderung jauh lebih murah yakni Rp 1.000 per 500 ml untuk di Universitas Sampoerna, dan Rp 500 per 250 ml untuk di IBI Kosgoro.

sumber: Youtube Narasi TV




Tantangan yang Dihadapi

Dede bersama tim mengakui, diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk membuat Refill Station Mas ECO ini. Banyak langkah-langkah dan fase-fase yang dijalaninya. Pada awalnya untuk pengoperasiannya, alat ini menggunakan kabel data atau USB, lalu berganti menggunakan wireless sampai akhirnya menggunakan sebuah sistem untuk mengoperasionalkannya. 

Melalui sistem tersebut, meski dari pantauan jarak jauh pria lulusan ISTN (Institut Sains dan Teknologi Nasional) jurusan teknik mesin ini bisa memantau berapa air yang telah dikeluarkan, berapa yang telah terdaftar. 

sumber: Narasi TV




Menerima Penghargaan SATU Indonesia Awards

Pada tahun 2021, Dede Nuriansysh menerima apresiasi SATU Indonesia Awards memberikan atas inovasinya di bidang teknologi untuk mengurangi sampah plastik, di sisi lain bisa tetap memfasilitasi pembelian air minum. 




Persoalan sampah plastik sekali pakai memang bisa dibilang kompleks. Terlebih jika dilihat kemampuan teknologi di Indonesia yang belum bisa mendaur ulang dengan maksimal. Maka upaya mengurangi menjadi hal yangbpaling konkrit dilakukan. Kehadiran Refill Station Mas ECO ini memberi kontribusi yang tidak bisa dianggap sepele.

sumber: Aniza Pratiwi, Sakina Rakhma Diah Setiawan Tim Redaksi


Semoga inovasi teknologi ini dapat terus berlanjut untuk memfasilitasi penggunaan mesin refill bagi kebutuhan rumah tangga lainnya. Selain itu, harapan lainnya akan semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan inovasi refill station mas ECO sehingga sampah plastik sekali pakai dapat lebih banyak dikurangi. Hal ini bisa menjadi konsep keberlanjutan ibagi perusahaan dalam menjual produknya.


 Referensi: 

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/homey/read/2020/11/24/170200476/kenalan-dengan-mas-eco-dispenser-air-ramah-lingkungan


https://m.youtube.com/watch?v=MweJ6yA4qbQ&t=5s


https://www.indonesiana.id/read/166423/kurangi-sampah-plastik-melalui-refill-station-mas-eco

0 komentar: