Bismillahirrahmanirrahim..
Pernahkah kalian mendengar kutipan kalimat di atas? Aku
pernah. Ya. Waktu itu saat mengikuti Woemnpreneur Summit 2013, tepatnya saat
sesi presentasi kelompok. Ada salah seorang peserta laki-laki (yah walau namanya
Womenpreneur namun tetap ada peserta laki-lakinya) dari Universitas di Jawa
Tengah mengatakan kalimat itu. Itulah yang sekiranya sedikit-banyak
menggambarkan kondisi wanita di zaman dahulu, bahkan di zaman kini. Hmm aku
sendiri tidak akan membahas kalimat itu secara substantif, aku hanya akan
membahas tentang dapur. Ya, dapur.
Sejak SMP aku mengikuti ekstrakurikuler Tata Boga. Setiap
minggu selalu praktik memasak lalu dijual. Di SMA kupraktikkan ini semua secara
sendiri dengan berjualan kue. Hasilnya lumayan lah. Maka kuputuskan untuk
melanjutkan hobiku ini dengan memasak dan bercerita. Ini adalah edisi perdana
kolom ‘Rumus Masakan’. Semoga bermanfaat.
Jengjeng.. Coba tebak apa nama makanan di atas?
Bola Telur Elips Hijau (nanya sendiri, jawab sendiri).
Ya, aku gemar menamai masakanku dengan nama-nama berkaitan
dengan Matematika, Fisika, Kimia maupun Biologi. Bola Telur Elips Hijau dibuat
dengan bahan yang mudah didapat dan dalam waktu singkat. Mau tau cara buatnya?
Yuk simak!
Bahan :
Bawang merah 3 butir Cabai
hijau 2 buah
Bawang putih 2 butir Garam
secukupnya
Sawi hijau 1 genggam Telur
puyuh matang 6 butir
Cara Meracik Rumus :
Kupas dan iris bawang merah, bawang putih
dan cabai hijau.
Cuci sawi hingga bersih lalu iris-iris.
Kupas telur puyuh lalu cuci hingga bersih.
Tumis bawang merah dan bawang putih hingga
harum. Masukkan cabai.
Tambahkan sawi. Aduk hingga layu.
Tambahkan sedikt garam. Aduk kembali.
Masukkan telur puyuh. Aduk perlahan agar
telur tidak hancur.
Diamkan 3 menit. Angkat dan sajikan.
Oh ya, masakan ini dibuat hanya untuk 1 porsi (maklum waktu
itu coba-coba aja), jadi kalau kalian mau bikin dalam jumlah banyak, sebaiknya
bawang merahnya ditambah menjadi sekitar 5 butir dan bawang putih 3 butir. Trus
cabe hijau bisa diganti maupun ditambah dengan cabe merah, sesuai selera. Maaf
ya ini takarannya pakai penaksiran gitu. Hmm walaupun coba-coba tapi enak lho!
*bukan narsis* Alhamdulillah...
|
0 komentar: