Aku Menjadi Kucing

Blue cat clipart
Blue Cat
(Sumber: Clip Art Library)

Halo, teman-teman. Di postingan kali ini aku mau memenuhi tantangan menulis yang diadakan oleh Rumah Belajar Menulis IP Jakarta.

Kalian heran dengan judulnya? Akupun. 😁

Tapi... Semoga menghibur!
Selamat menikmati~

Aku Si Kucing Biru Sebatang Kara

Jika ditanya binatang apa kesukaan Rasulullah SAW? Tentu jawabannya adalah kucing. Ah aku merasa beruntung sekali dilahirkan sebagai seorang kucing tiga tahun silam oleh ibuku.
Kala itu ibuku sedang hamil tua. Manusia biasa menyebutnya, sudah mendekat HPL. Sebagai kucing jalan, ibuku terlunta-lunta. Ah, jangan tanya kemana ayahku. Kalian tahu sendiri 'kan, perangai kucing jantan: habis manis sepah dibuang?

Akhirnya ibuku menemukan bantal bekas dan disanalah ia melahirkanku dan ketiga saudaraku. Aku bahagia sekali menghabiskan hari-hariku bersama ibu. Aku bertambah lebih bahagia ketika melihat buluku berwarna biru, berbeda dari kebanyakan kucing. Sementara ketiga saudaraku berbulu coklat seperti ibu.

Tapi... kebahagiaanku sirna ketika kucing lain nengejekku, mereka bilang aku bukan anak ibuku! Ah tapi aku tak mengapa, masih ada ibu yang selalu membelaiku dan membelaku.

Muram di wajahku kembali hadir di hari itu. Aku sedang asyik bermain di sebuah tepian kolam ikan, berharap ada ikan mencuat dari dasar kolam. Ibu dan ketiga saudaraku sedang beristirahat di teras sebuah rumah. Hingga kemudian...

Manusia-manusia itu memungut ibu dan saudara-saudaraku! Aku melihatnya dari kejauhan. Namun aku terlambat mengambil langkah, mereka telah dibawa pergi.

Kini, dua tahun sudah berlaku. Aku hidup menjadi kucing biru sebatang kara. Bebas di alam, sesuai mauku. Aku akan menjadi seperti ini selamanya. Tanpa kungkungan manusia.

Jika suatu hari kalian bertemu denganku, jangan pernah renggut aku sebagaimana manusia-manusia itu ya. Biarkan aku hidup bebas.

Oh ya, doakan aku segera bertemu ibu dan saudaraku juga ya!

2 komentar: