"Dulu waktu kamu kecil, Ibu sama Bapak rajin nyetakin foto kamu sampai beberapa album. Kok ini Icham belum ada albumnya?" suatu kali bapak bertanya padaku.
Hmm, memang sih kuakui, untuk soal mengabadikan momen, orangtuaku "rajin" sekali. Padahal tahu sendiri tahun 95-an itu teknologi belum cukup maju zaman sekarang. Karena album foto itu juga aku jadi bisa dan seeing mengulang masa kecil yang ngga masuk dalam ingatanku. Tepatnya ketika aku masih di bawah tiga tahun.
- bisa mengulang memori kapanpun
- bisa mengulang memori tanpa harus repot membuka file yang terlupa entah dimana
- bonding time
Dasar aku orangnya ngga mau ribet, seumur-umur belum pernah ngeprint foto digital dalam bentuk fisik. Sama sekali. Eh, sekali-sekalinya saat nikah, bikin album pernikahan. Setelah itu? Ya, foto-foto itu "hanya tersimpan manis dalam harddrive PC maupun on the go flashdisk.
Sampai akhirnya kami punya anak. Di awal kelahirannya, kami berniat memgumpulkan foto-foto Abrisham. Ketika dia lahir, setiap ulang bulannya, setiap family traveling sampai "momen receh" lainnya.
Sayangnya, niat hanya sebatas niat. Hal itu ngga terealisasi sampai usia Abrisham menginjak dua tahun. Sebenarnya alasan utamanya adalah sudah keburu malas menyortir foto yang jumlahnya ratusan atau bahkan ribuan tersebut.
Sampai akhirnya pandemi terjadi, salah satu kegiatan kami adalah decluttering termasuk decluttering barang digital. Ternyata foto Abrisham sudah banyak sekali. Selain itu Abrisham suka sekali dibacakan cerita.
Lho maksudnya gimana?
Kehadiran album foto bisa jadi media kami sebagai orangtuanya untuk menceritakan pengalaman masa kecilnya. Kamipun mulai mempertimbangkan mencetak foto.
Lau mulailah terpikirkan untuk mencaritahuebih dalam bagaimana mencetak foto di ID Photo Book. Ternyata caranya sangat mudah! Tanpa babibu, langsung deh lakukan step-by-step. Dan... Jengjeng, album portofolio Abrisham jadi!
![]() |
Home Web idphotobook.kirimfoto.com (sumber: dokumen pribadi) |
Tahap printing. Setelah desain oke, langsung deh diprint. Sst.. dengar-dengar mereka pakai mesin printing khusus seharga 5 Milliar! Yup, ID Photo Book hanya ingin kualitas yang terbaik buat para pelanggannya.
Tahap produksi. Di tahap ini, fotomu bakal mulai dipotong, disusun halamannya sampe urut lalu dikasih cover sesuai request. Semua di kerjakan kualitas bintang 5.
Pengiriman. Jangan khaawatir, ID Photo Book telah berpartner dengan lebih dari 4 kurir nasional dan internasional. Jadi pengiriman dapat dilakukan kemanapun.
Ada beberapa jenis album foto yang tersedia. Aku memilih jenis Hardcover Large Portrait 48 Halaman berisi 100 foto. Meskipun terbilang banyak, tapi saat menyortirnya butuh effort juga. Durasi mulai dari kirim foto sampai produk diterima kurang lebih sepekan aja.
Aku melakukan order pada 16 Oktober 2020. ya begitu melakukan pemesanan aku ngga langsung submit foto. Submit foto mulai Senin 1 Novembr 2020. Kemudian esoknya diverifikasi sekaligus layouting. Rabu 4 November 2020 proses produksi dan Kamis proses pengiriman. Senin 8 November 2020 produk sudah aku terima dengan baik
Produk aku terima dalam kemasan kardus kokoh dengan ikon ID Photo Book. Di dalamnya berisi album foto, kertas lipat, kertas doodle dan voucher diskon transaksi berikutnya. Wuah lumayan lah ya~
INFO PRODUK
Oh ya ngga hanga album foto konvensional, ada juga photo wall, photo calender dan beragam foto dengan latar belakang momen personal lho!
![]() |
Tampilan Fitur Kupon (sumber: dokumen pribadi) |
Paling hanya satu saranku, supaya brightness pasa halaman muka disesuaikan jika memang foto yang diberikan oleh customer terbilang help, bisa reset brightness-nya. Overall, puas pakai jasa ID Photo Book.
![]() |
Testimoni ID Photobook (sumber: website ID Photobook) |
Momen tumbuh kembang anak ngga akan terulang untuk kedua kalinya. Kenangan memang dalam pikiran, bukan sekadar pada barang-barangtapi kehadiran album foto membantu orangtua bercerita pada anak, sekaligus menciptakan bonding time saat sesi bercerita.
Abrisham senang sekali punya album foto dirinya dan orangtuanya. Pun kakeknya sudah ngga akan lagi bertanya soal album foto Abrisham. Semoga awet sampai Abrisham dewasa kelak :D
0 komentar: