Pentingnya Orangtua Pahami Perawatan Luka dan Langkah-langkahnya

 

Perawatan luka

Bug!

Suara sesuatu jatuh terdengar di depan rumah, disusun suara tangisan anak lelakiku, Abrisham. Alih-alih gegabah, aku menghampirinya dengan tenang.


"Cham jatuh? Sakit ya makanya Cham nangis?" aku memvalidasi perasaannya. Setelah dia agak tenang, aku mengajaknya masuk ke dalam untuk men-treatment lukanya. 

Bicara soal anak terjatuh ngga lepas dari aktivitas eksplorasi anak yang punya banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. Salah satu manfaatnya adalah mengasah kreativitas dan kemampuan motorik kasar anak. Tapi, memang peristiwa anak terjatuh memang bisa dibilang tak bisa dihindari sama sekali, meski bisa diminimalisi. Lantas apa yang perlu dilakukan orangtua?

  • Menyediakan peralatan P3K di rumah
  • Mempelajari jenis-jenis luka
  • Memahami langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan
  • Mengetahui bagaimana perawatan luka yang tepat agar tidak terjadi infeksi berlanjut
  • Mengetahui seputar proteksi anak agar tidak menimbulkan trauma yang dapat mempengaruhi optimalisasi tumbuh kembang anak. 

Bicara soal anak terjatuh lagi, aku ingat sekali, awal-awal menjadi ibu sekaligus awal-awak Cham bisa berjalan, aku begitu parnoan. Aku sering diliputi perasaan khawatir ia terjatuh. Tapi seiring berjalannya waktu, aku sering membaca beragam artikel atau buku tentang perkembangan dan motherhood juga berdiskusi dengan para ibu, kekhawatiran tersebut berkurang bahkan minimal sekali sekarang. 

Eits berkurang bukan berarti tak waspada. Kekhawatiran digantikan dengan mawas diri dan mencegah. Misal, dengan tidak membiarkan ank bermain di medan berbahaya seperti jalanan berlubang, dekat benda berbahaya dan lain sebagainya.

Namun jika peristiwa jatuh sudah terjadi, orangtua juga harus sigap. Ya, sigap bukan berarti gegabah. Beberapa langkah awal tangani anak terjatuh antara lain:

1. Membersihkan lukanya dengan air mengalir

Hal ini ditujukan untuk membersihkan luka dari kotoran menempel yang berpotensi membawa kuman, juga mengurangi potensi darah mengalir dari luka.

2. Menyemprotkan antiseptik 

Hal ini dilakukan untuk mencegah bakteri masuk ke lukanya, terlebih untuk luka terbuka.

3. Menutup luka

Menyemprotkan saja tidak cukup, luka terbuka harus ditutup dengan plester agar proses penyembuhannya optimal.

4. Memberikan afirmasi 

Jika tadi adalah proses penanganan terhadap luka, jangan lupa juga untuk memberikan afirmasi positif pada anak. Misal,

"Lukanya sudah kita bersihkan. Saat ini Cham sudah bisa beraktivitas normal. Tapi selanjutnya, lebih berhati-hati ya mainnya."

Alih-alih terlalu berlebihan dengan langsung melarang anak bermain atau malah memarahi anak. 

Tempo hari aku mengikuti sebuah seminar virtual bersama seorang dokter anak. Beliau menuturkan bahwa masih banyak beredar mitos keliru seputar perawatan luka. Misalnya mitos luka yang dibiarkan terbuka dan kering akan cepat sembuh. Padahal, luka yang dibiarkan terbuka sering kali dapat memperbesar resiko terkontaminasi kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Karena itu, penting sekali untuk menjaga kebersihan dan kelembaban daerah luka dengan membersihkan luka dan membalut luka supaya proses penyembuhan luka lebih cepat dan baik. 

Inovasi Hansaplast dengan Bacteria Shield Penjelasan di atas aku dapatkan saat mengikuti kegiatan Hansaplast yang bekerjasama dengan komunitas Tentang Anak. Seminar virtual tersebut bertema Seberapa Penting Proteksi Terhadap Tumbuh Kembang Anak dan dihadiri oleh para orangtua termasuk mom blogger. 

Kegiatan yang berlangsung pada 6 Maret 2021 lalu bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya membangun perlindungan bagi anak (secure parenting)  dan perawatan luka sebagai salah satu bentuk perlindungan untuk menurunkan resiko infeksi sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang lebih optimal. 

Salah satu narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A mengungkapkan,

"Salah satu langkah optimalisasi stimulasi perkembangan anak, kita harus membiarkan anak bergerak bebas dan eksplorasi lingkungan sekitarnya. Tugas kita, memastikan lingkungan si Kecil aman dari segara bahaya. Namun terkadang, kecelakaan kecil tak bisa dihindari, seperti terjatuh dan anak mengalami luka lecet. Jika itu terjadi, tugas kita sebagai orang tua untuk memahami dan mengartikulasi perasaan anak, seperti 'Adik sakit ya kakinya, Bunda bantu obati ya supaya cepat sembuh.' Dengan kita memahami anak, anak akan merasa lebih aman dan lebih berani mengeksplor lingkungannya kembali." 

Untuk semakin mendukung keluarga Indonesia melakukan perawatan luka yang tepat dan optinal,  Hansaplast kini hadir dengan logo dan kemasan baru. Hansaplast juga meluncurkan plester yang kini telah dilengkapi Bacteria Shield Untuk memaksimalkan pencegahan bakteri masuk dalam luka. Tujuan utamanya oalah mengajak orang tua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan luka yang tepat agar terhindar dari resiko infeksi berlanjut. 


Hansaplast sengaja melengkapi kemasannya dengan edukasi perawatan luka untuk membantu konsumen memahami langkah perawatan luka yang tepat. Hansaplast juga turut memperhatikan keberlangsungan lingkungan melalui penggunaan FSC paper pada seluruh kemasan. 

"Rangkaian inovasi ini kami lakukan untuk meningkatkan perlindungan terbaik dari Hansaplast bagi seluruh keluarga Indonesia. Sesuai dengan komitmen kami, Selalu Ada Melindungi Keluarga Anda." Dr. Christopher Vierhaus menambahkan.

Nah sejalan dengan yang aku sampaikan di atas tentang perawatan luka, ini dia tips ala Hansaplast sebagai pertolongan pertama yang dapat diikuti orang tua saat anak mengalami luka ringan:

  • Bersihkan: Bersihkan luka dari kotoran untuk mencegah infeksi. Gunakan Hansaplast Spray Antiseptik yang dilengkapi Polyhexamethylene Biguanide (PHMB) yang dapat mengobati luka tanpa rasa perih.
  • Lindungi: Lindungi luka dari kotoran dan bakteri untuk mencegah infeksi. Gunakan plester Hansaplast dengan Bacteria Shield yang telah teruji secara klinis dapat melindungi luka dari kotoran dan bakteri penyebab infeksi.
  • Sembuhkan: Setelah luka mulai mengering, rawat luka dengan Hansaplast Salep Luka untuk mencegah bekas luka.

Inovasi Hansaplast Plester dengan Bacteria Shield diharapkan dapat berkontribusi dalam perawatan dan perlindungan luka untuk seluruh keluarga Indonesia, serta meningkatkan kesadaran keluarga Indonesia mengenai pentingnya pemilihan produk perawatan luka yang tepat, sehingga dapat menurunkan resiko infeksi. Pada akhirnya keluarga Indonesia dapat lebih tenang saat berkegiatan eksplorasi belajar dan bermain bersama.


Produk Hansaplast

Hansaplast Plester

Untuk menutup luka supaya menghindari terkontaminasi dengan bakteri. Terdiri dari plester biasa, plester untuk kulit sensitive dan plester anak-anak.



Hansaplast Antiseptic Spray

Untuk membersihkan luka dari bakteri di sekitar.

Hansaplast Salep Luka

Untuk membantu proses penyembuhan luka




Tentang PT Beiersdorf Indonesia

PT Beiersdorf Indonesia adalah afiliasi dari Beiersdorf AG yang merupakan penyedia  produk perawatan kulit yang inovatif, kualitas tinggi dan memiliki lebih dari 130 tahun pengalaman di segmen pasar ini.  Beiersdorf hadir di Indonesia sejak tahun 1979 dengan tahun produksi mulai 198 di Malang. Beiersdorf Indonesia melayani kebutuhan konsumen di Indonesia dengan berbagai produk perawatan kulit yang terpercaya seperti NIVEA Body Lotion, NIVEA Creme, NIVEA Deodoran, NIVEA Face Care, NIVEA Sun, NIVEA Lip Care, NIVEA Soft, NIVEA Men dan Hansaplast sebagai merek plester No. 1 di Indonesia.

0 komentar: