Mewujudkan Indonesia Sebagai Negeri Para Wirausaha Muda Berbasis Sumber Daya Alam Lokal (BlueFest 2013)


copas from www.rumahpintar-kembar.com
Mewujudkan Indonesia Sebagai  Negeri Para Wirausahawan Muda Berbasis Sumber Daya Alam Lokal
oleh : Evi Syahida (FMIPA UNJ)
“Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat, kayu dan batu jadi tanaman.”
            Mungkin sebagian dari kita tak lagi asing dengan kalimat di atas, sebagian lain mungkin sebaliknya. Kalimat di atas merupakan potongan lirik lagu sekitar tahun 80-an. Begitu kaya akan sumber daya alam (SDA) tanah air ini sehingga memunculkan ungkapan seperti di atas. Ungkapan di atas didikung dengan data penelitian yang menyebutkan bahwa 17% spesies ikan yang ada di dunia berada di lautan Indonesia. Sementara itu sekitar 11% tanaman di dunia berada di Indonesia. Pertanyaannya, sudahkan SDA lokal tersebut dimanfaatkan dengan baik, khususnya oleh para pemuda?

            Sumber daya alam lokal adalah kekayaan alam yang berada dan menjadi karakteristik khas suatu wilayah. Sumber daya alam lokal merupakan sub bagian dari kearifan lokal yang berarti Mari sejenak melihat potensi sumber daya alam lokal. Sekali lagi, berdasarkan penelitian, 17 persen spesies ikan yang ada di dunia berada dilautan Indonesia. Demikian juga tanaman, sekitar 11 persen spesies ada di Indonesia.  
            Di sisi lain, mahasiswa adalah agent of change. Mahasiswa adalah para pemuda. Maka secara otomatis pemuda adah agent of change. Sebagai seorang agent of change, hendaknya pemuda peka terhadap kondisi sekitarnya termasuk pada sumber daya alam lokal. Mungkin sebagian orang berpikir bahwasanya sumber daya alam lokal hanya terdapat di pedesaan. Stigma tersebut tidak sepenuhnya benar, sebab di kota sekalipun masih terdapat sumber daya alam lokal. Lantas bagaimana memaksimalkan potensi sumber daya alam lokal Indonesia?
            Menjadi wirausaha muda berbasis sumber daya alam lokal adalah salah satu langkah efektifnya.
Visiku Untuk Indonesia
            Dilahirkan di sebuah tanah air bernama Indonesia sejak sembilan belas tahun yang lalu membuat darah merah putih mengalir kuat di diri ini. Berbagai macam kontribusi pun coba dilakukan untuk negeri tercinta melalui berbagai bidang termasuk kewirausahaan. Sudah sejak masa putih biru saya mengenyam pahit manis dunia kewirausahaan. Ya, usia yang memang tampak begitu beliau, tapi begitulah kenyataan bercerita. Satu dari beberapa visiku untuk indonesia adalah mewujudkan indonesia sebagai negerinya para wirausaha muda berbasis sumber daya alam lokal.
            Indonesia negeri yang kaya akan sumber daya alam. Pun kaya akan sumber daya manusia. Jika saja mampu dididik dengan baik, maka akan lahir banyak pemuda yang mengokohkan tonggak peradaban bangsa. Di sisi lain, dewasa ini kian marak munculnya berbagai acara, seminar, workshop, camp maupun sejenisnya yang mengatasnamakan entrepreneurship atau kewirausahaan.  Berbagai kompetisi kewirausahaan digelar oleh berbagai institusi untuk kamu pemuda. Salah satu tujuannya adalah melahirkan jiwa wirausaha sejak dini. Disadari atau tida kewirausahaan seolah menjadi trend masa kini Ya, pemuda harus mampu melihat peluang ekonomi yang terbuka lebar di hadapannya melalui jalur kewirausahaan.
            Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menargetkan pada 2014, wirausaha muda di Indonesia akan mencapai 4,7 juta atau 1,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan wirausaha muda di Indonesia saat ini, mencapai 3,7 juta atau sekitar 1,5 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Berbicara mengenai kewirausahaan tentu tak luput dari segi perekonomian.
            Kehadiran wirausaha muda berbasis sumber daya alam lokal dinilai begitu penting keberadannya. Urgensi ini juga menyangkut keunggulannya. Pertama, perlu diingat bahwa Indonesia akan memasuki ASEAN Community pada tahun 2015. Artinya semua produk luar negeri akan membanjiri Indonesia, begitupun sebaliknya. Hal ini menjadi peluang besar untuk mengenalkan sumber daya alam lokal Indonesia yang sudah diolah sedemikian rupa melalui kewirausahaan kreatif oleh para pemuda. Namun bagaimana caranya?
            Pertama-tama, wirausaha muda harus memahami potensi sumber daya alam lokal di Indonesia. Setelah memahami, mereka akan mampu menentukan strategi kewirausahaan yang tepat. Selanjutnya wirausaha muda juga harus memaksimalkan potensi SDM dari masyarakat sekitar. Artinya mereka harus terjun langsung ke masyarakat untuk mendapat dukungan masyarakat. Hal ini berkaitan dnegan kearifan lokal. Berikut akan dijabarkan dua bidang pokok dalam memanfaatkan sumber daya alam lokal melalui kewirausahaan kreatif.
Pangan
            Menjadi lahan yang tak pernah habis tergerus sebab selama manusia hidup, maka selama itu pulalah ia membutuhkan pangan. Sayangnya Indonesia masih saja mengimpor beras dikarenakan umlah lahan padi tidak sebanding dengan kebutuhan nasi warga Indonesia serta banyak terjadinya gagal panen. Padahal jika ditelisik lebih luas, petani dapat belajar dengan petani dari daerah lain dalam mengolah lahan sawah menjadi lebih efisien dan efektif berbasis kearifan lokal. Pada akhirnya setidaknya impor beras akan tereduksi, serta lambat laun akan hilang sama sekali.
Pendidikan dan Budaya
            Pendidikan memegang pilar utama peradaban suatu bangsa. Jika pendidikannya baik, niscaya SDM nya pun akan berkualitas. Begitupun dnegan kebudayaan. Jika ia mampu terlestarika dengan baik,a akn mampu meningkatkan perekonomian dan eksistensi bangsa di mata internasional. Membuka lahn wirausaha kreatif melalui bidang ini dapat dilakukan dnegan mengenalkan kebudayaan khas Indonesia pada berbagai acara internasional. Dengan begitu para turis khususnya turis mancanegara akan tertarik sehingga tidak hanya terbuka lahan wirausaha untuk pendidikan kebudayaan melainkan juga meningkatkan eksistensi Indonesia di mata dunia.
            Pada akhirnya sumber daya alam lokal akan mampu termanfaatkan dnegan baik melalui wirausaha muda. Dampak positif lainnya meningkatkan perekonomian bangsa dan menumbuhkan jiwa kompetitif serta kemandirian pada diri pemuda agar tidak terus menerus bergantung pada negara. Seperti ungkapan berikut.
“Jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan padamu, tapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan pada negaramu?”
Majulah wirausaha muda Indonesia!
Referensi :
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/11/14/179524/Kemenpora-Targetkan-Usahamuda-Naik-47-juta-

Alhamdulillahirabbilalaamiin, naskah esai ini menjadi juara II dalam lomba esai BLUE Festival 2013 pada Desember 2013. Semoga terus memacu diri ini dan teman-teman lainnya untuk meraih mimpi menjadi entrepreneur muda. Aamiin ^^

0 komentar: