Mengenal 7 Kota Buku di Dunia


 


Bagi penggemar buku sekaligus penyuka jalan-jalan, apakah kalian tahu bahwa ada beberapa kota di dunia yang "dinobatkan" sebagai kota buku?

Waah, pastinya kalian akan tertarik mengunjungi atau bahkan ingin tinggal di sana kan?

Nah ini dia tujuh kota buku di dunia.


Kota buku adalah sebuah kota/desa/kawasan kecil yang dipenuhi oleh berbagai ha yang berkaitan dengan buku, seperti toko buku, kafe buku atau bahkan tempat percetakan buku.

Kota Buku atau Book Town diberikan pada kota-kota di dunia dengan perpustakaan, toko buku ataupun ruang baca buku terbanyak yang ada di dunia. Apakah salah satu kota di Indonesia termasuk di dalamnya? 

1. Paju, Korea Selatan
Di Kota Seoul bagian utara, terdapat sebuah kawasa yang dijuliki sebagai Kota Buku yaitu Paju Book City. Kawasan ini khusus dibangun  oleh pemerintah Korea Selatan sebagai pusat industri buku negara tersebur. Terdapat banyak kafe buku dan sekitar 250 penerbit buku dengan 10.000 karyawan di Paju Book City yang setiap harinya melakukan seluruh proses penerbitan, mulai dari pencetakan hingga pendistribusian. 
Paju Book City
sumber: BuzzFeed on Pinterest


Tak hanya itu, ada pula Forest of Wisdom, sebuah perpustakaan besar yang memiliki lebih dari 200.000 koleksi buku. Tak perlu merogoh kocek untuk bisa masuk ke dalam alias gratis.

Perpustakaan ini punya 50.000 buku yan disusun dalam rak-rak buku dengan total tinggi 8 meter dengan panjang 3,1 kilometer! Forest of Wisdom juga sudah beberapa kali menjadi latar shorting  film drama Why Secretary Kim/What’s Wrong With Secretary Kim, Hwayuki/A Korean Odyssey, I’m Not A Robot, She Was Pretty, It’s Okay to be Not Okay dan The King: Eternal Monarch. Pasti kamu ngga asing kan?

Oh ya, disarankan kamu berkunjung kesana di bulan September, karena kamu bisa berkesempatan mengikuti Paju Book Sori, festival dengan tema segala hal yang berkaitan dengan buku yang dihadiri oleh berbagai tokoh ternama dunia.

2. Bredevoort, Belanda
Berjarak sekitar 160km dari Amsterdam, Bredevoort merupakan kota tua yang berada di daerah Aalten yang mulai berkembang menjadi kota buku di tahun 1990-an untuk membawa kembali minat dan keingintahuan masyarakat terhadap daerah kaya sejarah tersebut. 
Bredevoort
sumber: Wikimedia Commons

Dengan jumlah penduduk sekitar 1500 orang, Bredevoort punya sekitar 20 toko buku yang buka setiap Selasa sampai  Sabtu dan Minggu sore. Oh ya, setiap hari Rabu ketiga di setiap bulannya, diadakan pasar buku spesial di 't Zand Squar. Kegiatan in diikuti oleh banyak penjual buku dari seluruh Belanda.

Berkunjung ke Bredevoort di bulan Mei dan Agustus, kita bisa mendatangi book fair internasional yang diikuti juga oleh penjual buku dari negara tetangga seperti Jerman dan Belgia. Jangan lupa menikmati sejarah Bredevoort yang terkenal sebagai salah satu situs budaya nasional.


Baca Juga: Tips Mengulas Buku di Instagram

3. Hay-on-Wye, Wales
Sebagian dari kalian para pecinta buku mungkin tidak asing dengan nama kota ini, Hay on Wye yang terletak di Wales, Inggris. Hay on Wye berkembang menjadi kota buku sejak 1962, bermula ketika Richard Booth membuka toko Buku di kawasan tersebut. Tak heran, kota ini njuha menjadi pionir kota buku atau kota buku tertua di dunia. Kini, meskipun populasinya kurang dari 2000 jiwa, kota ini menjadi rumah bagi dua lusin toko buku dan menjadi rujukan para penggemar buku.
Hay on Wye
sumber: Amusing Planet


Sejak tahun 1988 kota ini juga menjadi tuan rumah festival literasi tahunan bernama Hay Literary Festival. Jika kamu datang ke kota ini, jangan lupa berkunjung ke toko buku yang terletak di depan salah satu bangunan kastil tua. Kebanyakan buku disana harganya di bawah $1. Pengunjung bisa langsung membayar ke dalam sebuah kotak uang. Ya,  toko buku ini menggunakan sistem kejujuran. 

Untuknya, di kota ini ada juga toko buku dengan tema-tema yang unik seperti Murder dan Mayhem yang khusus menjual segala buku dengan tema horor, thriller, dan kisah detektif serta The Poetry Bookshop yang khusus menjual buku-buku puisi dan lirik. Di akhir bulan Mei, Hay-on-Wye juga mengadakan festival literatur yang dihadiri berbagai pengunjung dari seluruh dunia. Bonusnya, kamu juga bisa traveling mengunjungi Hay Castle atau hiking di Hay Bluff.

4. Bécherel, Perancis
Terletak 35 km dari kota Rennes, Bécherel menjadi desa yang resmi menjadi kota buku ketiga di Eropa pada tahun 1989. Meski hanya dihuni oleh 750 penduduk tapi Bécherel memiliki15 toko buku dengan total sekita 400.000 kkoleksiberagam dan old school. Yves Grégoire’s, salah satu toko buku di Bécherel, bahkan menjual koran, poster film-film lawas, dan majalah fashion dan film lawas yang langka.
 Bécherel 
: Tourism Rennes

Bécherel punya beberapa kegiatan buku seperti book market setiap hari minggu pertama dalam satu bulan, book festival setiap weekend setelah Paskah, dan book night setiap hari Jumat pertama di bulan Agustus. Ada pula workshop kaligrafi dan book-binding yang bisa diikuti sepanjang tahun.

5. Fjærland Book Town
Inilah kota buku yang pertama ini terletak di desa Fjærland, Norwegia dengan 300 penduduk saja. Daerahh terpencil di Norwegia ini menjadi 'rumah' bagi 15000 buku lho! Books are everywhere, mulai dari terminal, area menunggu feri hingga di toko-toko kelontong. Uniknya, beberapa toko buku di Fjærland berdiri begitu saja dan pembeli bisa membayar dengan sistem kejujuran. Cobalah berjalan-jalan di sana, kamu akan menemukan rak-rak buku di pinggir jalan.
Fjærland Book Town
 Fjærland Book Town
sumber: Wild Spin of The World

Keindahan alam Fjærland juga sayang untuk dilewatkan. Hiking ke Jostedalen Glacier, salah satu gletser terbesar di Eropa bisa menjadi pilihan. Jika kamu berkunjung ke Fjærland Book Town, berkunjunglah pada bulan Mei hingga September dimana toko buku ini buka.

6. Torup Bogby, Denmark
Berawal dari inisiatif salah satu penduduknya ketika melihat Fjærland, Torup Bogby di Denmark pun dibangun. Sejak tahun 2006, kota Torup  mengadakan festival buku musim panas. Kemudian, di tahun-tahun berikutnya, kota Torup mulai membangun kafe buku dan menempatkan gerobak-gerobak buku di pinggir jalan. Saat ini, ada kurang lebih belasan gerobak buku di mana pengunjung bisa membeli buku di pinggir jalan kapan saja dengan sistem self-service
Torup Bogby
sumber: ec.europa.eu

Tak hanya itu, kota Torup juga memiliki toko buku kecil lainnya yang berlokasi di tempat-tempat unik, seperti di depan gereja, di pintu masuk menuju tanah pertanian, di depan pintu supermarket, dan bahkan di kandang kuda tak terpakai!
Torup Bogby
sumber: Torup Bogby


Oh ya, jika ingin memaksimalkan perjalanan di Torup, kamu juga bisa mengunjungi Økosamfundet Dyssekilde, sebuah desa dengan konsep eco-villag. Desa ini dibangun menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan memiliki bangunan yang berbentuk unik dengan beberapa menyerupai rumah hobbit.

7. St.Pierre-de-Clages, Swiss
St.Pierre-de-Clages adalah salah satu kota di Swiss dengan nuansanya kota tua abad pertengahan. Dengan jumlah penduduk kurang dari 1000 orang, kota ini sudah dirancang sebagai kota buku dengan belasan toko buku. Di St.Pierre-de-Clages juga sering diadakan berbagai kegiatan seputar literasi, seperti storytelling dan workshop menulis. Setiap bulan Agustus, rutin dilaksanakan festival buku La Grande Fete du Livre yang dihadiri orang mancanegara.
St.Pierre-de-Clages
St.Pierre-de-Clages
(sumber: valais.ch)


Wah, ternyata Indonesia tidak termasuk di dalamnya. Eits, jangan sedih, tetap semangat membaca dan #JalaninBukumu agar manfaatnya meluas ya! Jangan lupa ikuti @bukuberjalan.id untuk dapatkan informasi, inspirasi dan motivasi tentang buku & literasi lainnya.

Btw, kamu tertarik dengan book town yang mana nih?

24 komentar:

  1. Mostly kota buku ada di negara maju ternyata ya. Indonesia boleh nih membuat hal serupa dengan memberdayakan perpustakaan nasional dan pihak terkait lainnya.

    BalasHapus
  2. Wah aku baru tau ada kota-kota yang punya tingkat penerbitan buku terbesar. Pasti warganya suka membaca karena buku mudah didapatkan. Hiks jadi pengin ke kota-kota itu.

    BalasHapus
  3. Pecinta buku wajib kesana juga nih, pasti sudah surga banget nih di tempat-tempat sana. Dijamin bakal betah

    BalasHapus
  4. Seneng banget kali ya mbak kalau di negara kita bisa dinobatkan sebagai negara buku. Mungkin memang tingkat membaca buku kita masih bisa dikatakan rendah ya kalau ga salah ada surveinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbaak tapi sebenarnya ngga serendah itu d lapangan

      Hapus
  5. huhuhu pingin ke sana, kayanya bakal betah di sana

    untuk sementara ke tempat sewaan buku Cihapit Bandung aja deh :D :D

    BalasHapus
  6. Aku baru tahu mengenai kota buku ini hehe, terimakasi infonya, menambah wawasan.

    BalasHapus
  7. Sudah saatnya Kota Di Indonesia masuk list ini Juga. Tapi tingkat
    Literasi Kita remdah sih. Pengen main ke Paju deh

    BalasHapus
  8. Unik kota Fjærland rak-rak bukunya begitu aja dan bisa membangkitkan rasa jujur juga bagi yang mau membelinya

    BalasHapus
  9. Wah aku baru tau soal Paju nih jadinya wkt ke seoul thn 2018 ga ke Paju deh hiks. Kota buku di Belanda dan Inggris bikin mupeng untuk dikunjungi. Hopefully I can go there after pandemic

    BalasHapus
  10. Jadi impian banget ya at least satu aja kota di Indonesia bisa dikenal sebagai kota buku. Someday.. someday

    BalasHapus
  11. Yah aku suka banget bau bukuuu. Ulas juga dong perpustakaan terbesar yang ada di Indonesia :*

    BalasHapus
  12. Aku suka baca banget, dan rutin traveling sbnrnya mba. Tapiii, jujur ga prnh masukin wisata perpustakaan ke dalam itin ku kalo ke LN hahahahah.

    Ada alasannya sih. Pertama suamiku ga mau ke tempat begini, Krn favorit dia kalo liburan lebih ke alam, shops, dan cafe

    Kedua, aku pikir2 juga mau beli bukunya. Selain berat di koper, kalo di negara kayak Korsel ato Norway yg aku ga ngerti bahasanya, percuma juga hahahaha. Ga kebaca. :p.

    Mungkin kalopun aku DTG ke tempat2 di atas, aku cm sekedar foto doang sih :D. Ga mungkin utk membaca ato beli buku. Ttp kalo utk buku, aku prefer cari ato beli di Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihibiya juga ya Mbaak. Paling beli satu buku doang kalo aku sih ya kecuali daerah yang bahasanya ngga aku mengerti wkwk

      Hapus
  13. Di Jakarta juga ada beberapa perpus yg lumayan buku-bukunya

    BalasHapus
  14. Cakep-cakep ya perpustakaannya. Mau deh Indonesia bikin kayak gitu. Semoga aja makin banyak orang yang mau baca buku di tengah paperless sekarang ini.

    BalasHapus