Tips Awal Mengelola Keuangan dengan Bijak

Tips mengelola keuangan


"Buatlah uang bekerja untuk kita, bukan kita bekerja untuk uang."

Aku totally agree! Meski begitu, jangan kupakai yang namanya manajemen keuangan.

Wah, apa sih manajemen keuangan? Apakah semacam mengatur uang?


Yap, kurang lebih begitu. Manajemen keuangan adalah bagaimana kita mengatur arus uang yang masuk diperuntukkan apa saja agar tidak lebih besar pasak daripada tiang. Istilah kerennya, planning and budgeting.

Semasa single dan jadi mahasiswi, mana pernah aku kepikiran soal manajemen keuangan? Tahunya cuma dapat uang, dipakai buat traveling atau ikut lomba. Cuma mampir sebentar di rekening. Tapi single jaman sekarang, syukurnya udah banyak yang melek soal manajemen keuangan sejak sebelum menikah.

Alhasil ketika menikah barulah aku dihadapkan pada kehidupan nyata, bagaimana mengatur keuangan yang didapat suami. Waktu itu benar-benar single income, secara aku masih kuliah. Barulah masuk tahun kedua pernikahan, aku bisa menghasilkan uang sendiri.

Budgeting Menggunakan Amplop 
Sejak awal nikah, aku dan suami sudah sepakat dengan angka-angka presentase untuk  setiap pos keuangan. Beberapa pos yang kami buat antara lain:
Saving
Sejak awal menikah, kamu terapkan tujuan saving ini. Persentasenya 30% dari salary. Dan saving ini harus dilakukan sejak hari pertama payday, untuk menghindari terpakai apalagi tanpa sadar. Aku menaruhnya di reksadana saham dan obligasi.

Dana Darurat
Aku termasuk beruntung mengenal pos dana darurat ini sejak awal menikah sehingga bisa budgeting sejak awal. Persentasenya 10% salary. Di awal, kami simpan di rekening bank yang "jarang" anjungan tunainya. Apalagi alasannya kalau bukan menghindari penarikan dengan mudah, hehe. Namun setahun terakhir kami ganti di deposito masih di bank yang sama.

Sedekah & Zakat
Merupakan pos wajib setiap bulannya dan termasuk awal-awal harus dikeluarkan. Besarnya zakat biasanya 2,5%, sedangkan sedekah tergantung kesepakatan keluarga.

Daily Needs, ini cabangnya paling banyak dan tentu saja aku tuliskan budgetnya masing-masing berapa seperti belanja bahan pangan, personal care.

Uang Bensin & Perawatan Kendaraan
Punya kendaraan artinya harus menyisihkan biaya baik untuk operasional maupun perawatan. Biasanya aku menaruh sekitar 5% di amplop ini.

Uang Sewa Rumah & Listrik
Karena masih tinggal di rumah dengan status sewa, setiap bulan kami harus budgeting uang sewa, juga listrik. Besarnya tergantung dari harga yang kami sewa, namun tidak lebih dari 20%.

Fun, ini dana untuk traveling atau kegiatan di luar. Ngga setiap bulan pasti kita melakukan tapi setidaknya dibudget-in aja dulu. Kalo ngga terpakai, bisa masuk reksadana.

Tabungan anak, ini untuk biaya pendidikan anak. Kami taruh di tabungan berjangka.

Biaya Tak Terduga
Ini untuk semisal kondangan teman, kerabat atau hal-hal tak terduga lainnya. Besarnya maksimal 5%

Setiap kali salary masuk, aku sebagai manajer keuangan rumah tangga langsung menghitung jumlah masing-masing pos. Nomor 4, 5 dan 7 kami ambil cash dan taruh di amplop. Tapi seiring berjalannya waktu, seiring pembayaran digital semakin marak dan direkomendasikan, kami memutuskan 50:50. Sebagian ditaruh amplop, sebagian disimpan di rekening.

Memisahkan Keuangan Keluarga & Bisnis
Tak ada salahnya juga punya extra income, di luar pekerjaan utama. Asalkan tentunya bisa mengatur waktu dan prioritas dengan baik. 

Selain sebagai ibu rumah tangga & bloger, aku juga punya bisnis kecil-kecilan yaitu toko buku Birupink Bookstore. Disini peranku lebih dominant dibandingkan suami. Usaha ini berdiri sejak Juli 2017. Asam manisnya sudah pernah kami kecap.

Di awal berdirinya, kami masih belum punya ilmu soal manajemen keuangan keluarga & bisnis. Jadilah semua tercampur baur. Parahnya kami juga belum mbanking. Jadi benar-benar mengandalkan bukti transfer dari customer. Sampai suatu peristiwa terjadi. Saat itu ada transaksi senilai 1juta lebih. Customer sudah menyetorkan bukti transfer, aku langsung percaya dan segera melakukan pengiriman. Aku cek nominal di ATM pun jumlahnya bertambah, yang ternyata itu adalah transfer-an dari rekening suami, bukan customer.

Sampai beberapa hari kemudian, customer menanyakan apakah benar uang kemarin sudah masuk? Karena uang di rekening beliau tidak terpotong sama sekali. Akhirnya aku pergi ke bank, sampai mencetak rekening koran. Dan benar saja tidak ada nominal tersebut! Customer pun langsung mentransfer kembali dan aku bisa melacaknya lewat mbanking yang baru dibuat.

Untuk bisnis yang baru berdiri seperti Birupink Bookstore, angka ini sangat besar. Sungguh sebuah pembelajaran untuk membuat mbanking dan memisahkan keuangan keluarga dan bisnis.


Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Aidil Akbar Madjid dalam acara yang aku ikut tempo hari. Acara bertajuk Ngopi Bareng Bang Amar 'Bijak Merencanakan Keuangan' ini dilaksanakan hari Sabtu 20 Maret 2021 via Zoom. Diselenggarakan oleh Amar Bank & Tunaiku, kegiatan ini dihadiri oleh para bloger yang ingin belajar lebih dalam soal pengelolaan keuangan.


Kegiatan ini dibuka oleh MC, dilanjutkan sambutan dari PKPRI dan Teh Ani Berta selaku founder Indonesian Social Blogpreneur.




Tahap Awal Mengola Keuangan
Tak perlu merasa overwhelmed. Ada beberapa hal yang awal yang sebaiknya kamu lakukan di awal saat akan mengelola keuangan:

1. Financial Check Up
Tahap pertama sebelum memulai pengelolaan keuangan adalah financial check up. Yap, bukan hanyae kesehatan, finansial pun aheus dicek secara berkala. Financial check up adalah kegiatan mereview & evaluasi kondisi finansialmu, umumnya selama 12 bulan terakhir, dan memastikan kalau kamu masih berada di jalur yang tepat dalam mengelola keuangan. Financial check up juga mendata kembali hutang dan harta yang kamu punya seperti investasi, asuransi, kekayaan bersih dan networth. Tak hanya mendata, tapi juga mengevaluasi apakah penempatannya sudah sesuai? Apakah cicilan hutang sudah berjalan dengan baik?

2. Budgeting
Selanjutnya, setelah financial check up adalah planning dan budgeting. Budgeting adalah proses penempatan jumlah uang dalam setiap pos atau kebutuhan. Budgeting yang ideal antara lain:
10% kebaikan seperti sedekah dan zakat
20% masa depan seperti investasi, asuransi
40% kebutuhan seperti kebutuhan rumah tangga
30% cicilan, ini adalah nilai maksimal yang sebaiknya kamu keluarkan untuk cicilan.

3. Cerdas dalam Berhutang
Bicara soal cicilan, bicara juga soal hutang. Ada dua jenis hutang, secara umum
  • Hutang baik adalah hutang produktif yang diperuntukkan untuk mendapatkan "keuntungan" di masa depan atau pengembangan. Biasanya berkaitan dengan kebutuhan umum seperti KPR, modal bisnis, pendidikan dan investasi.
  • Hutang tidak baik adalah hutang yang diperuntukkan hanya untuk senang-senang, tidak jelas tujuan masa depannya seperti credit card untuk berfoya-foya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pinjaman.
  • Terpercaya dan memiliki reputasi yang baik
  • Terdaftar dan diawasi OJK
  • Limit relatif besar
  • Cicilan bisa panjang
  • Bunga komparatif
  • Diutamakan memiliki aplikasi di Playstore

Di era digital ini semakin banyak bermunculan pinjaman digital. Namun berhati-hatilah terhadap pinjaman online illegal. Sudah marak kasus buruk terjadi akibat pinjol illegal ini seperti teror, bunga naik mendadak dan hal lainnya.

Tunaiku, Solusi Permasalahan Keuangan
Tahukah, kalian, Indonesia merupakan negara dengan tingkat partisipasi perempuan tertinggi sebagai wirausaha? Data ini didapat dari Advancing Women in Entrepreneurship. Gimana ngga, semakin kesini, semakin banyak bermunculan online shop yang diurus oleh perempuan khususnya ibu rumah tangga, menambah angka tersebut.

Masih menurut Advancing Women in Entrepreneurship, 8 dari 10 wanita sudah atau mau mempunyai usaha sendiri. Wow salut! Secara rinci 49% sudah berwirausaha, 45% ingin mempunyai usaha dan 6% lainnya.

Mereka yang baru akan memulai, biasanya memiliki beberapa gambaran seperti kurangebih rasa percaya diri, bingung memulai dari mana, modalnya dari siapa.


Di sesi kedua Ngopi Bareng Bang Amar ini diisi oleh Ghaida Nuris Tsara yang menjelaskan lebih lanjut soal Tunaiku sebagai solusi permasalahan keuangan, termasuk bagi para perempuan yang ingin mulai berwirausaha.

Tunaiku adalah platform pinjaman digital 
tanpa agunan dari PT Bank Amar Indonesia Tbk. 
yang memberikan solusi finansial bagi masyarakat yang kurang atau belum dilayani oleh Lembaga Keuangan Formal. Tunaiku bekerja dengan cara cepat dan nyaman, didukung oleh sistem penilaian kredit yang canggih. Hingga kini, Tunaiku telah melayani jutaan pelanggan dan berkomitmen untuk menciptakan lebih banyak senyuman melalui jalur digital.

Jumlah pinjamannya berkisar antara Rp2.000.000 hingga Rp20.00.000 dengan jangka waktu pinjaman 6 – 20 bulan. Interest bunga pinjaman 3-4% flat perbulanny dan biaya administrasi  Rp540.000 sudah dimasukkan dalam cicilan bulanan.


Apa saja sih syarat bisa mengajukan pinjaman aman di Tunaiku?
  1. Berusia 21-55 tahun 
  2. Memiliki penghasilan
  3. Hanya bermodal KTP & tanpa jaminan 
  4. Tinggal & bekerjadi wilayah cakupan Tunaiku

For your information, sejak kehadirannya di tahun 2014, Tunaiku telah menyalurkan dana pinjaman sebesar lebihdari 4,7 triliun untuk 
membantu kebutuhan produktif dengan rincian:

  • > 140,000 customer menggunakan untuk merenovasi rumah
  • > 100,000 customer menggunakan untuk modal Usaha 
  • > 45,000 customer untuk biaya pendidikan

Referral Program Tunaiku
Tak hanya sebagai pemberi pinjaman, Tunaiku punya cara lain berpenghasilan yaitu melalui referral program. Program Referral adalah bagian dari program Tunaiku Amar Bank yang memberikan kesempatan untuk siapa saja agar dapat menjadi pemberi referensi pinjaman Tunaiku. Agen Referral Tunaiku akan mendapat komisi setiap bulan sesuai dengan skema program referral yang diikuti.

Selain mendapatkan komisi dari Tunaiku, kamu 
akan memiliki banyak kenalan baru yaitu para 
nasabahmu dan juga anggota Referral lainnya.
Referral Program terbagi menjadi
  • SILVER Rp30.000 per valid aplikasi
  • GOLD Rp200.000 per pencairan dana

Kewajiban Agen Referral
Beberapa kewajiban agen referral Tunaiku antara lain:
  • Menginformasikan tentang Tunaiku secara jelas
  • Membantu proses pendaftaran nasabah jika diperlukan.
  • Tidak berbuat curang atau menyalahgunakan status referral seperti mengambil “uang formulir” mengatasnamakan Tunaiku, memberikan informasi yang salah mengenai pembayaran, menghilangkan nama Tunaiku dari proses pembayaran, menghilangkan nama Tunaiku dari proses Referral, mengatasnamakan nasabah yang tidak mengajukan aplikasi, dan sebagainya. 
  • Memberikan edukasi kepada para nasabah terkait pengecekan status pinjaman secara benar.
  • Membantu menginformasikan cara pembayaran cicilan yang benar.
  • Membantu mengingatkan pembayaran cicilan dengan kesadaran pribadi.
Sebagai informasi, apabila agen referral memiliki media sosial dengan tujuan untuk  mempromosikan kode referralnya maka format nama media sosialnya harus : ReferralTunaiku_kode referral.

Referral BUKAN tim marketing dari Tunaiku, melainkan para pemberi referensi yang terdaftar 
dan aktif. Apakah kamu ingin bergabung menjadi agen referral Tunaiku?
Silakan kontak:

Sekilas Bank Amar
PT Bank Amar Indonesia Tbk. atau Amar Bank didirikan pada tahun 1991 di Surabaya. Mulanya bernama PT Anglomas International Bank lalu pada tahun 2014 berganti nama menjadi PT Bank Amar Indonesia.

Di bulan Juni 2019, Amar Bank berstatus sebagai Bank BUKU II dengan modal inti lebih dari Rp 1 Triliun. Lalu pada tanggal 9 Januari 2020 telah efektif menjadi PT Bank Amar Indonesia Tbk dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “AMAR”. Saat ini, 70% saham Bank dimiliki oleh masyarakat, baik individu dan entitas bisnis, sedangkan 30% sisanya dimiliki oleh Tolaram Group.

Amar Bank sebagai bank digital yang fokus pada sektor ritel dan UMKM. Dalam operasional dan pendekatan bisnisnya, Amar Bank menjadikan teknologi sebagau fokus utama. Amar Bank meluncurkan "Tunaiku" pada tahun 2014 sebagai produk unggulan Bank. 


10 komentar:

  1. Wah, metode saving pakai amplop masih digunakan mamaku sampai sekarang mbak. Cara jadul tapi sangat simple dan bermanfaat.

    BalasHapus
  2. nyokap pun menjadikan metode taro uang di amplop atau di lemari sebagai strategi menyimpan uang

    BalasHapus
  3. Memanfaatkan kode referal yang ada di Tunaiku bisa jadi usaha sampingan juga ya. Lumayan kan itu sebulan bisa membawa lima orang saja udah lumayan penghasilnya

    BalasHapus
  4. Di awal2 aku juga sempet pake metode amplop nih mba. Tp skrg knp malah jadi kendor ya. Dan akhirnya malah jadi kepale deh uangnya

    BalasHapus
  5. Tunaiku bisa jadi solusi keuangan juga nih, mudah pinjamananya dan bunganya juga ga gede, tapi tetep harus bisa mengatur keuangannya, agar uang pinjaman juga ga habis sia sia

    BalasHapus
  6. Uang bensin dan perawatan kendaraan itu yang biasanya kita lupa masuk anggaran. PAdahal hampir setiap hari keluar biaya untuk bensin ya (kalau bepergian dengan kendaran pribadi) Hehe.

    Penting untuk alokasikan dana kita ya mbak.

    BalasHapus
  7. Aku pakai metode amplop sejak jaman kuliah dulu karena dulu aku kan kerja, kuliah, dan membiayai adekku sekolah. JAdi tiap gajian masuk pos-pos amplop. Maklum dulu belum ada era digitalisasi seperti sekarang yang serba mudah

    BalasHapus