Capaian Program SETAPAK 2 dalam Transformasi Tata Kelola Hutan dan Lahan di Indonesia 2015-2018



Tahukah kalian bahwa dulunya tempat kita berpijak kini adalah lahan kosong atau hutan belantara? Betul. Itu bukanlah hoax. Kemudian tmhutan tersebut 'dibersihkan' hingga akhirnya menjadi bangunan.

FYI, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, pada tahun 2017, luas hutan di Indonesia sebesar 133.300.543 hektar. Waw! Tapi nyatanya masih banyak kebakaran hutan terjadi. Sedih..


Pada hari Selasa 30 Oktober 2018 lalu saya mengikuti Forrestival 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta. Acara ini merupakan forum diskusi program SETAPAK.

Program SETAPAK (Selamatkan Hutan dan Lahan) adalah inisiatif yang dikembangkan oleh The Asia Foundation untuk memberi perhatian terhadap upaya-upaya perbaikan tata kelola hutan & lahan di Indonesia sebagai strategi utama dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.

Program SETAPAK juga memastikan bahwa manfaat-manfaat sumber daya hutan dan lahan didistribusikan berdasarkan asas kelestarian dan keadilan. Program ini didanai oleh Unit Perubahan Iklim Inggris (UK Climate Change Unit) dan dilaksanakan sejak tahun 2012. Fase pertama berakhir pada Juli 2015, yang kemudian dilanjutkan dengan fase kedua hingga Maret 2020.

Sandra Hamid, perwakilan negara Asia Foundation di Indonesia memberikan sambutannya di awal acara.

Menurut Ibu Sandra tujuan Setapak ada 3 yakni:
- meningkatkan tansparansi dan akuntabilitas
- mendukung masyarakat sipil
- memperkuat jaringannya dalam tata kelola hutan dan lahan termasuk mempriroitaskan arus gender dalam pengelolaan tata kelola hutan dan lahan.


"SETAPAK juga bekerjasama dengan lembaga penelitian dan media massa. Ini haruslah menjadi gerakan, tidak bisa hanya menjadi agenda pemerintah, tapi juga melibatkan masyarakat di akar rumput." tutur beliau.

"Berbagai capaian sudah dihasilkan, hari ini kita 'merayakannya' guna mengingat bahwa upaya2 kita telah menghasilkan beberapa hal. Berikut contoh dari dua provinsi." lanjutnya.

Pertama, Aceh. Ada 6 perempuan trgabung dalam Sekolah Anti Korupsi Aceh berhasil mendorong keterbukaan informasi. Perempuan yang mengupayakannya. Noted.

Masih dari Aceh, bersama pemerintah Provinsi Aceh, tercetus Instruksi Gubernur nomor 11 tentang moratorium pertambangan yg diperpanjang oleh gubernur setelahnya.

Kedua, Kalimantan Timur. Aktivis SETAPAK disana berhasil mendorong hutan untuk dilindungi dari pertambanga  dan mengurangi lokasi pertambangan dari  8 juta menjadi 5.2juta hektar.

Selain itu masih di Kalut, sebanyak 300 lebih kegiatan pertambangan diakhiri karena izinnya tidak lengkap.

Setapak mendorong 132 kebijakan utk memperbaiki tata kelola hutan dan lahan seperti moratorium, transparansi, izin  dll.

Selanjutnya sambutan dr Kepala Unit UKCCU DFID Indonesua, Mr Peter Rajadiston. Beliau berterimakasih pada Asia Foundation dan semua pihak yg terlibat.

Setelah coffe break, Bapak Lili Hasanudin, Direktur Program Setapak 2 menyampaikan keynote speech-nya mengenai "Transformasi dalam Tata Kelola Hutan dan Lahan di Indonesia 2015-2018".

Menurut bapak Lili, isu hutan dan lahan kurang berjalan baik ketika aspek anggaran kurang tersoroti dibandingkan pendidikan, sosial kemasyarakatan daa lainnya. Beberapa daerah berhasil mndptkan pendanaan dr daerah.

"SETAPAK menyatukan kerja-kerja advokasi, kampanye, litbang dan sosial secara keseluruhan." tukas beliau.

Capaian program setapak meliputi perhutanan sosial, cabut ijin ilegal, kebijakan baru dan resolusi konflik.

Setelah sesi sambutan, akan ada beberapa presentasi capaian dalam berbagai tema. Presentasi pertama oleh Tama S.L dari ICW bertema
"Penegakan Hukum Lingkungan Hidup".

Presentasi selanjutnya mengenai "Perhutanan Sosial dan Anggaran" oleh tim . Membahas tentang kondisi sosial masyarakat khususnya di sekitar lokasi perhutanan.

Tim PATTIRO menyampaikan capaian pada sisi "Perhutanan Sosial dan Anggarann" juga membahas transfer anggaran provinsi berbasis ekologi (TAPE) dan yg berbasis kabupaten (TAKE).

Setelahnya ada presentasi bertema "Kebijakan Green Banking" oleh Willem Pattinasarany dari IWGFF. Menurut saya ini unique. Saya sendiri baru dengar. Ternyata bank juga bisa go green!
Sumitomo, Panin, Danamon, Permata adalah beberapa bank yang sudah mendukung gerakan Green Banking. Salut!

Ternyata persoalan sumber daya alam ini bukan hanya peran laki-laki tapi wanita. Nah ada presentasi capaian dari Solidaritas Perempuan, oleh Puspa Dewi  mengenai "Perempuan dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam".

Demikianlah presentasi capaian pada program SETAPAK 2 di sepanjang 2015-2018. Setelahnya, peserta diminta menuliskan harapannya terhadap persoalan tata kelola hutan dan lahan di secarik kertas kemudian ditempelkan di pohon harapan yang tersedia.

Semoga semua impian ini dapat terakomodir. Tentunya tak hanya Asia Foundation tapi masyarakat juga harus turut mendukung agar mimpi-mimpi di pohon tersebut dapat tercapai. Sampaibjumpa di Forrestival 2018, Presentasi Capaian Program Setapak 2018-2020!

#Forestival4 #AksiSETAPAK #PCM2018

0 komentar: